KONTRIBUSI KOMPETENSI PROFESIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN : Studi pada Universitas Jenderal Achmad Yani Kota Cimahi

Fenomena dalam pendidikan abad 21 ini muncul berbagai dugaan bahwa pendidikan di Indonesia banyak mengalami kemajuan yang pesat, namun ada beberapa hal yang kurang menyenangkan,vaitu kurangnya sarana dan prasarana, tidak konsistensinya kebijakan dan peraturan, kurangnya pendanaan, dan yang lebih terpuruk adalah lemahnya sumber-dava manusia, khususnya di tingkat pendidikan tinggi bahwa kinerja dosen masih rendah. Rendahnya kinerja dosen ini banyak faktor yang mempengaruhi, di antaranya yang paling dominan adalah kompetensi profesional dan motivasi ketjans,a. Mengapa dosen kurang kompeten dan motivasi kerja rendah? Itulah yang akan diteliti dan seberapa besar kontñusinya terhadap kinerja dosen? Permasalahan dalam penelitian ini adalah "Bagaimana kontñusi kompetensi profesional dan motivasi kerja terhadap kinetja dosen?" Tujuannya untuk mengetahui kontribusi kompetensi profesional dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen. Hipotesis penelitian yang diajukan (1) kompetensi profesional berkontnbusi secara signifikan terhadap kinerja dosen (2) Motivasi kerja berkontñusi secara signifikan terhadap kinerja dosen dan (3) Kompetensi profesional dan motivasi ketja secara simultan berkontñusi yang signifikan terhadap dosen Metode penelitian adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Sampel diambil secara random 76 dosen dari sejumlah 311 dosen di Unjani Kota Cimahi. Instrumen berupa angket dengan Skala Likert, analisis yang digunakan adalah path analysis. Hasil penelitian ditemukan bahwa (i) k)mpetensi profesional secara langsung berkontribusi dan signifikan terhadap dosen sebesar 3,46%. (2) motivasi kerja secara langsung berkontñusi dan signifikan terhadap kinerja dosen sebesar 61,94%. (3) secara simultan kompetensi profesional dan motivasi kerja berkontñusi secara signifikan terhadap kinerja dosen æbesar 90%. Sisanya yaitu sebesar 10% merupakan pengaruh vang datang dari faktor-faktor Iain. Misalnya: kepemimpinan, iklim organisasi, etos kerja, budaya organisasi, kompensasi, kepuasan, loyalitas, pelayanan, negosiasi, mutu, produktivitas, bauran pemasaran dll. Berdasarkan karakteristik responden ditemukan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan pendidikan S2 dengan kompetensi profesional artinya kompetensi profesional dosen S2 lebih baik dari dosen SI. (2) terdapat hubungan yang signifikan pendidikan SI dan S2 dengan motivasi kerja artinya motivasi ketja dosen SI dan Sa sama-sama mempunvai mativasi vang tinggi untuk meningkatkan kinerjanya. (3) ada hubungan yang signifikan pendidücan S2 dengan kinerja dosen dapat dikatakan bahwa kineòa dosen S2 lebih dan produktif dari pada dosen SI. Berdasarkan temuan tersebut, maka direkomendasikan: (1) para dosen untuk lebih kompetensi profesionalnya melalui program S2 dan mengikuti Diklat atau kursus-kursus dan didukung Oleh pimpinan; (2) setiap dosen membuat buku bahan ajar dan mengadakan penelitian minimal di lingkungan sendiri atau lernbaga Iain serta mengajar diberbagai perguruan tinggi; (3) ketua yayasan mengadakan rekrutmen dosen harus memperhatikan aspek kompetensi profesional dan keahlian