PENYELESAIAN SENGKETA BAKO DAN ANAK PISANG ATAS TANAH PUSAKO TINGGI MELALUI PENGADILAN NEGERI DI KABUPATEN PASAMAN

ABSTRAK Sengketa pertanahan adalah perselisihan tanah antara orang perseorangan, badan hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas. Sengketa pertanahan menjadi permasalahan yang bersifat krusial, apabila tidak segera diselesaikan. Tidak tercapainya penyelesaian sengketa pusako tinggi antara bako dan anak pisang melalui Kerapatan Adat Nagari (KAN) sehingga sengketa tersebut masuk ke proses litigasi melalui pengadilan negeri. Adapun permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah bagaimanakah pemberian bagian tanah pusako tinggi dari bako ke anak pisang menurut hukum adat di kabupaten Pasaman? mengapa terjadinya sengketa bako dan anak pisang atas tanah pusako tinggi di Kabupaten Pasaman dan bagaimana penyelesaian sengketa antara bako dan anak pisang atas tanah pusako tinggi melalui Pengadilan Negeri di Kabupaten Pasaman. Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis dan sifat penelitiannya yaitu deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, anak pisang dapat memperoleh bagian dari harta pusako tinggi bakonya secara tidak langsung melalui bali bamintak yang dilakukan ayahnya. Adapun penyebab sengketa antara bako dan anak pisang atas tanah pusako tinggi tersebut adalah Tidak Jelasnya Status Objek Tanah Yang Disengketakan; Persertipikatan Tanah Pusaka Tinggi oleh Mamak keatas nama pribadi Tanpa Setahu dan Sepakat Seluruh Anggota Kaum; Tanah yang dipersengketakan telah memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penyelesaian sengketa antara bako dan anak pisang atas tanah pusako tinggi melalui Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping telah memberikan kepastian hukum bagi pihak bako maupun pihak anak pisang atas status tanah yang dipersengketakan. Namun terdapat perbedaan cara pandang hakim dalam menilai alat bukti sehingga berpotensi menimbulkan ketidakadilan bagi kedua belah pihak. Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa Pusako Tinggi, Bako, Anak Pisang