STUDI KASUS TERHADAP SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANKONSELING TRAIT AND FACTORPADA KELAS VII-G SMP 1 MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Hutomo, Rizky Agung 2013 “Studi Kasus Terhadap Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar Matematika Dengan Menggunakan Konseling Trait and Factor Pada Siswa Kelas VII G SMP 1 Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Muria Kudus, Dosen Pembimbing I Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Dosen Pembimbing II Dra. Hj. Sutarti, SE, MM. Kata Kunci: Konseling Trait and Factor; Kesulitan Belajar Matematika. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya masalah kesulitan belajar matematika yang dialami pada siswa kelas VII G SMP 1 Mejobo Kudus yang mengakibatkan turunnya nilai mata pelajaran matematika. Hal ini ditemukan berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dengan guru mata pelajaran di sekolah tersebut. Oleh karna itu dengan adanya layanan konseling trait and factor diharapkan dapat mengatasi masalah siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Rumusan masalah yang dapat dikaji adalah Bagaimanakah penerapan model konseling Trait and Factor dapat memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar Matematika pada siswa kelas VII-G di SMP 1 Mejobo Kudus tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan belajar matematika dan Teratasinya kesulitan belajar matematika dengan menggunakan model konseling trait and factor pada siswa kelas VII-G di SMP 1 Mejobo Kudus tahun pelajaran 2012/2013. Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis Model Konseling Trait and Factor diduga sesuai mengatasi siswa yang sedang mengalami kesulitan belajar matematika 2. Kegunaan Praktis : a. Bagi Siswa, dapat menghindari/memecahkan masalah yang selama ini dialami yaitu kesulitan dalam belajar matematika. b. Bagi Konselor Sekolah, memperoleh alternatif pemecahan masalah siswa dengan penerapan model konseling trait and factor dalam mengatasi maslah kesulitan belajar. c. Bagi Kepala Sekolah, dapat menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta dalam memperhatikan setiap perkembangan peserta didik. memberikan manfaat bagi para guru menjadi masukan dalam membantu menyelesaikan masalah siswa yang mengalami masalah kesulitan belajar. Bagi Peneliti, memperoleh pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai bagaimana cara mengatasi masalah kesulitan belajar matematika dengan menggunakan layanan konseling trait and factor. Ruang lingkup penelitian ini ditetapkan di SMP 1 Mejobo Kudus, SMP tersebut merupakan salah satu sekolah di kota Kudus yang letaknya di desa jepang pakis, Kecamatan mejobo, Kabupaten kudus. Bentuk pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus, subjek penelitian ada 2 (dua) : DI dan MHF yang mengalami masalah kesulitan belajar matematika. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik pokok wawancara, observasi. Analisis data dalam penelitian ini teknik analisis menggunakan sistem bacon yang dapat digunakan dengan penelitian yang bersifat kualitatif. Dari hasil pembahasan dan analisis ini dapat diketahui bahwa penyebab siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik yang dialami konseli I (DI): a. Kesulitan dalam berhitung, b. Rendahnya motivasi belajar klien, c. Kurangnya perhatian dan dukungan orang tua. Konseli II (MHF): a. Malas dalam pelajaran berhitung, b.Sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai, c. Kurangnya perhatian dan dorongan dari orang tua dan keluarga. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis, penulis menyimpulkan setelah diadakan konseling tiga kali sikap siswa DI yang awalnya belum bisa berhitung, dengan adanya konseling trait and factor klien lancar dalam berhitung dan klien tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Sedangkan sikap siswa MHF Setelah diadakan konseling tiga kali sikap siswa yang awalnya malas berhitung, dengan adanya konseling trait and factor klien menjadi rajin dan mempunyai motivasi berhitung dan klien tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Memberikan saran kepada : 1. Kepala sekolah, perlu mengadakan kegiatan tambahan agar siswa mampu ikut bersosialisasi didalamya.2. Konselor, Selalu memperhatikan perkembangan siswa khususnya mereka yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik, secepatnya harus ditangani agar tidak berlarut-larut. 3. Guru pelajaran dan Wali kelas, dalam mengajar, guru juga harus mengawasi siswa-siswinya baik dalam berperilaku maupun dalam keaktifan siswanya. 4. Orang tua siswa, hendaknya orang tua memberikan kepercayaan terhadap anaknya, bahwa anaknya mampu bertanggung jawab, serta orang tua memantau perilaku dan pergaulan anaknya