UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V MI TERPADU DARUL ULUM 02 NGEMBALREJO KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Moh Anis Choerul Basyar. 2013. Upaya meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran PKn melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas V mi terpadu darul ulum 02 ngembalrejo bae kudus tahun pelajaran 2012/ 2013. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing: 1. Drs. H. Sucipto, M.Pd, Kons., 2. Drs. Masturi, MM. Kata Kunci : Motivasi Belajar; Bimbingan Kelompok Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di MI Terpadu Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus bahwa ada beberapa siswa kelas V yang motivasi belajarnya rendah. rendahnya motivasi belajar disebabkan oleh ketergantungan siswa kepada temannya dalam menghadapi masalah belajar, malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu diperlukan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang belum optimal. Permasalahan yang diteliti: apakah melalui layanan bimbingan kelompok dapat menigkatkan motivasi belajar mata pelajaran PKn pada siswa kelas V MI Terpadu Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah Mendiskripsikan motivasi belajar mata pelajaran PKn sebelum dan sesudah mendapat layanan bimbingan kelompok dan Menemukan peningkatan motivasi belajar siswa sesudah mendapat layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas V MI Terpadu Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis: hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan bimbingan kelompok dan motivasi belajar siswa. 2. Kegunaan Praktis: 1) Bagi Kepala Sekolah, Dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang mendukung pelaksanaan BK di sekolah, 2) Bagi Guru BK (Konselor), Sebagai bahan acuan untuk membantu permasalahan yang dihadapi siswa yang kaitannya dalam meningkatkan motivasi belajarnya dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok, 3) Bagi Guru, Sebagai bahan acuan untuk melaksanakan layanan bimbingan konseling di sekolah, 4) Bagi Siswa, Memberikan pengetahuan tentang layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajarnya, 5) Bagi Peneliti, Sebagai tambahan pengetahuan dalam membantu siswa mencapai perkembangannya. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Terpadu Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus, sebanyak 10 siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah diperoleh melalui wawancara dan observasi. Variabel penelitian: Bimbingan Kelompok (Variabel bebas) dan Motivasi Belajar (Variabel terikat). Metode pengumpulan data metode pokok pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 4 pertemuan dengan alokasi waktu 45 menit (1 jam pelajaran). Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan, 7 siswa kategori kurang dan 3 siswa kategori cukup (motivasi sebelum tindakan sebesar 43,9%). Hasil analisis motivasi belajar siklus I motivasi belajar siswa meningkat, 6 siswa kategori cukup dan 4 siswa kategori baik (motivasi belajar pasca siklus I sebesar 68%) terjadi peningkatan sebesar 24,1%. Sedangkan hasil analisis motivasi belajar pasca siklus II, motivasi belajar 6 siswa meningkat baik dan 4 siswa kategori sangat baik (motivasi belajar pasca siklus II sebesar 84,5%) terjadi peningkatan sebesar 16,5% dari siklus I. sehingga kesluruhan dari 2 siklus terjadi peningkatan 40,5% dan semua siswa berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningakatkan motivasi belajar. Saran yang diberikan (1) Bagi kepala sekolah hendaknya memiliki sikap apresiatif terhadap layanan BK di sekolah, (2) Bagi guru kelas hendaknya memasukkan bimbingan kelompok sebagai salah satu program tambahan di sekolah, (3) Bagi siswa hendaknya lebih aktif dalam memafaatkan fungsi bimbingan konseling di sekolah, (4) Guru pembimbing hendaknya melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok pada saat jam kegiatan bimbingan dan konseling, (5) Bagi Peneliti Selanjutnya, bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih inovatif dalam memberikan layanan bimbingan kelompok misalnya disertai dengan permainan yang mendidik dan menarik sehingga siswa menjadi lebih bersemangat.