Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas Xi Smk Wisudha Karya Kudus

Penelitian ini bertujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Simulasi untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas XI SMK Wisudha Karya Kudus, 2. Memperoleh Peningkatan Motivasi Berprestasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas XI SMK Wisudha Karya Kudus. Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk mencapai tujuan yang lebih baik, lebih cepat dalam berkompetisi sebagai hasil usaha mencapai suatu keberhasilan yang dapat di tunjukkan dalam bentuk perilaku untuk meraihnya. Layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi adalah kegiatan pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara kelompok. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi terdiri dari empat tahap yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Permainan simulasi dilaksanakan dengan memperpadukan teknik bermain peran dan diskusi kelompok untuk memeragakan topik pembahasan sesuai dengan keadaan kehidupan sehari-hari. Hipotesis penelitian ini adalah: Layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa kelas XI SMK Wisudha Karya Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK). Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMK Wisudha Karya Kudus, sebanyak 8 orang yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian pra siklus menunjukan bahwa kondisi siswa kelas XI SMK Wisudha Karya Kudus kurang dalam motivasi berprestasinya. Pelaksanaan bimbingan kelompok pada pra siklus memperoleh hasil dari 8 siswa, 4 siswa dalam kategori sangat kurang, 3 siswa dalam kategori kurang, dan 1 siswa dalam kategori cukup. Hasil rata-rata pra siklus mendapat skor 35,7% (sangat kurang). Setelah diberi tindakan pertemuan pertama mendapat rata-rata 13,7 prosentase 44,4% dengan kategori kurang, siklus I pertemuan kedua mendapat rata-rata 16,5 prosentase 54,9% dengan kategori cukup, dan siklus I pertemuan ketiga mendapat rata-rata 17,5 prosentase 58,3% dengan kategori cukup. Jadi peningkatan kualitas motivasi berprestasi pada siklus II pertemuan pertama mendapat rata-rata 18,8 prosentase 62,8% dengan kategori cukup, siklus II pertemuan kedua 22,8 prosentase 76,2% dengan kategori baik, dan siklus II pertemuan ketiga mendapatkan rata-rata 25 prosentase 83,3% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data peneliti dapat menyimpulkan bahwa layanan bimbingan dengan teknik simulasi dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa, dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah memenuhi indikator keberhasilan. Melihat temuan dilapangan, peneliti memberi saran kepada : 1. Kepada Kepala Sekolah, memberikan kenyamanan dan fasilitas yang cukup untuk proses layanan bimbingan dan konseling demi perkembangan siswa. 2. Kepada guru BK, dapat menjadikan acuan dalam melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi. 3. Kepada siswa, agar dapat terus meningkatkan motivasi berprestasi siswa. 4. Kepada peneliti, agar terus membagikan pengetahuannya untuk dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa