PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Desa Di Kabupaten Ponorogo)

Pada penerapan sistem otonomi khususnya tingkat desa, pemerintahan desa dituntut untuk mengelola daerah otonom secara mandiri. Pengelolaan tersebut salah satunya meliputi pengelolaan keuangan desa, mulai dari proses penganggaran, pelaksanaan, sampai pelaporan atau pertanggungjawaban. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Penganggaran Partsisipatif dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating. Penelitian ini dilakukan di desa yang terdapat di Kabupaten Ponorogo karena pada era otonomi seperti sekarang ini pemerintah tingkat desa biberikan kekuasaan untuk mengatur urusan pemerintahannya sendiri yang didalamnnya terdapat wewenang dalam proses pengangaran di desa. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner yang diberikan kepada Kepala Desa yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada Pemerintahan Desa dan diberi wewenang dalam proses penganggaran di desa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster fruction sampling. Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 75 desa dengan 75 responden. Jawaban responden akan diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS 16.0. Uji data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji T dan Multiple regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penganggaran Partisipatif berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Manajerial di desa. Partisipasi dalam penganggaran akan memungkinkan individu berperan serta untuk bertanggung jawab atas kinerja organisasi. Uji hipotesis kedua memperoleh hasil Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial. Dengan adanya sasaran anggaran yang jelas akan ada kemudahan dalam mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan tugas organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukan desentralisasi bukan sebagai variabel moderating dan memperlemah hubungan antara penganggaran partisipatif dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Wewenang yang terdapat pada sistem desentralisasi pada desa dan partisipasi masyarakat membuat pengambilan keputusan mengenai anggaran menjadi lambat dan sulitnya koordinasi dari pemerintah yang lebih tinggi menimbulkan perbedaan persepsi dalam kebijakan tujuan anggaran yang kemudian mengakibatkan ketidakjelasan suatu anggaran dan berdampak pada tingkat kinerja manajerial di desa. Kata Kunci : Penganggaran Partsisipatif, Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Desentralisasi