PENGARUH KOORDINASI INTERN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

ABSTRAK Berdasarkan hasil penjajagan dan pengamatan yang peneliti lakukan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya, peneliti menemukan permasalahan masih rendahnya kualitas pelayanan publik. Hal ini terlihat dari indikator : Tidak terlaksananya tipe kriteria kinerja yaitu quantity of work hal ini terlihat dari penyelesaian pekerjaan yang tidak selesai tepat pada waktunya, contohnya dalam seksi pengujian kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan SOP. Masalah tersebut diduga disebabkan Kepala Dinas Perhubugan Kabupaten Tasikmalaya kurang melakukan kerjasama dengan para pegawainya khususnya dengan pegawai Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis, sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang meliputi observasi non pertisipan, wawancara dan penyebaran angket dengan menggunakan teknik sensus yang disebarkan kepada 24 responden. Berdasarkan hasil analisis korelasi regresi bahwa pelaksanaan koordinasi intern dengan kinerja pegawai terdapat pengaruh yang cukup kuat ya itu sebesar 68,5 % artinya jika pemberdayaan sumber daya manusia ditingkatkan maka kinerja pegawaipun akan meningkat. Hambatan-hambatan yang dihadapi antara lain: Keterlambatan informasi kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya yang mungkin kelalaian dari pegawai atau Sekretaris Kepala Dinas, seperti hal dalam penerimaan surat masuk dari sub bagian untuk Kepala Dinas dalam hal ini Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya kadang-kadang tidak mengetahuinya. Usaha-usaha untuk mengatasinya antara lain: Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya memberikan motivasi dan memberikan pengarahan kepada para pegawainya agar dapat melaksanakan Koordinasi secara terus-menerus. Kesimpulan yang dapat diambil antara lain berdasarkan kriteria interpretasi koefisien determinasi menunjukan, bahwa terdapat pengaruh koordinasi Intern yang moderat terhadap kinerja pegawai, dan bisa dikatakan terdapat pengaruh yang positif. Dengan demikian, hipotesis konseptual mengenai koordinasi intern terhadap kinerja pegawai teruji