IMPLEMENTASI BAGI HASIL ANTARA PEMILIK DENGAN PENGHASIL GABAH PADA USAHA PENGGILINGAN GABAH MENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM (studi kasus pada penggilingan gabah di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang panjang Timur ,Sumatra Barat)

Skripsi ini berjudul” Implementasi Bagi Hasil Antara Pemilik dengan Penghasil Gabah Pada Usaha Penggilingan Gabah Menurut Tinjauan Ekonomi Islam” (studi kasus pada penggilingan gabah di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang, Sumatra Barat). Skripsi ini dilatarbelakangi di Kelurahan Ganting terdapat usaha penggilingan gabah yang melaksanakan praktek bagi hasil, yang dalam prakteknya tidak disertai dengan akad lisan maupun akan tulisan. Masalah dalam penelitian ini, bagaimana pelaksanaan nisbah bagi hasil antara pemilik dengan penghasil gabah pada usaha penggilingan gabah di Kelurahan Ganting dan bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap sistem bagi hasil antara pemilik dengan penghasil gabah di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang Sumatra Barat. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang Timur, Sumatera Barat. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pemilik dan penghasil gabah. Sumber data skunder, diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dalam hal ini berupa data arsip dari kelurahan dan pihak – pihak yang terkait yang berhubungan dengan penggilingan ini. Metode dalam pengumpulan data observasi, wawancara dan anket. Populasi dalam penelitian ini 4 orang pemilik dan 40 orang pekerja dengan sampel 25% yaitu 10 orang, teknik yang dipakai proposive sampling yaitu, pengambilan sampel karena pertimbangan tertentu. Dari seluruh para penghasil gabah di ambil sampel 54 orang dengan teknik aksidental yaitu, pengambilan sampel karena faktor spontan. Kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif menganalisa data dengan cara mengklasifikasi data-data berdasarkan kategori, kemudian data tersebut diuraikan sedemikian rupa, serta dihubungkan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga memperoleh gambaran umum tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bagi hasil yang diterapkan di penggilingan gabah Kelurahan Ganting adalah sistem bagi hasil dalam profit sharing yaitu perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih. Penentuan bagi hasil ditetapkan bedasarkan alat ukur Belek setara ( + 22 liter ) + 19 kg. Setiap 1 belek dihasilkan di ambil bagian 1 liter, tetapi dalam praktek bagi hasil yang diterapkan tidak disertai dengan akad lisan maupun tulisan sehingga tidak ada unsur kejelasan antara pihak yang bersangkutan, dimana para penggilingan gabah tidak memberikan suatu persentase yang jelas kepada para penghasil gabah, berapa bagian yang harus mereka keluarkan sedangkan usaha pengilingan tersebut hanya mengambil bagian dari berapa banyak para konsumen memberikan hasil produksinya untuk menggarap menjadi beras, yang menyebabkan tidak adanya unsur yang tidak pasti dari usaha ini. Pada dasarnya para petani dan pihak penggilingan gabah memakai prinsip saling percaya satu sama lain. Dari sistem ini pada hakikatnya pelaksanaan bagi hasil pada penggilingan masih belum sesuai dengan konsep Ekonomi Islam