Pengaruh Lama Waktu dan Tempat Penyimpanan Terhadap Karakter Fisiko-Kimia Pembusukan Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakter fisiko-kimia pembusukan dan menentukan metode terbaik dalam penyimpanan umbi porang. Penelitian eksperimental dengan RAK dengan dua faktor (masa simpan dan tempat penyimpanan umbi). Umbi porang segar disimpan pada tanah keras berbatu, rak bambu, dan lantai keramik selama 11 minggu setelah panen (msp) dengan pengamatan setiap minggu. Setelah penyimpanan, terdapat perubahan karakter fisiko-kimia umbi berupa peningkatan susut bobot (19,39 %) dan kadar etanol (22,73 %) yang signifikan (α 0,05). Berat jenis (2,13 %) dan kadar air (0,83 %) cenderung menurun meskipun tidak signifikan. Terjadinya penyusutan bobot, penurunan kadar air, penurunan berat jenis, dan peningkatan kadar etanol menunjukkan penurunan kualitas umbi. Terdapat pengaruh nyata tempat dan waktu penyimpanan terhadap susut bobot dan kadar etanol. Umbi yang disimpan di atas tanah menyusut paling cepat. Nilai susut bobot umbi yang disimpan di atas tanah meningkat signifikan mulai msp ke-6, di atas rak mulai msp ke-10, dan di atas lantai mulai msp ke-9. Pada minggu ke-10 terdapat peningkatan kadar etanol yang signifikan dan berbeda nyata dengan kedua tempat penyimpanan lainnya. Umbi porang menunjukkan gejala pembusukan yang nyata setelah msp-5. Disarankan untuk menyimpan umbi porang tidak di atas tanah keras dan berbatu lebih dari 5 msp