Karakterisasi Morfologi Gejala Busuk pada Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dalam Variasi Penyimpanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi gejala busuk umbi porang dalam variasi tempat dan waktu penyimpanan, persentase umbi busuk dan pertunasan, serta tempat penyimpanan terbaik untuk menyimpan umbi porang. Umbi porang segar dipilih 198 buah dengan kriteria umbi utuh (tidak cacat) dengan berat 300-2300 g. Umbi disimpan dengan diletakkan (1) di tanah, (2) di rak, dan (3) di lantai. Karakter morfologi (warna, tekstur, dan bau umbi) diamati setiap minggu selama 10 minggu. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan uji korelasi. Hasilnya, busuk umbi ditandai dengan perubahan warna, tekstur, dan bau umbi. Umbi yang disimpan di tanah berubah warna menjadi hitam (menggelap) pada MSP ke-2, umbi yang disimpan di lantai pada MSP ke-5, dan umbi yang disimpan di rak umumnya tetap berwarna coklat. Umbi yang disimpan di tanah semakin membusuk (lunak dan berair) pada MSP ke-4, umbi yang disimpan di rak pada MSP ke-3, dan umbi yang disimpan di lantai pada MSP ke-3. Semakin lama masa simpan umbi, bau busuk umbi semakin menyengat. Persentase umbi busuk mulai menunjukan adanya peningkatan pada MSP ke-1 yaitu di rak sebesar 16%, di tanah 27%, dan di lantai 35%. Terdapat korelasi (r = 0,664) antara persentase umbi busuk dan pertunasan. Tempat yang terbaik untuk penyimpanan umbi porang adalah di rak karena menunjukkan proses pembusukan paling lambat dibanding penyimpanan di tanah dan lantai