PENYELESAIAN KLAIM ASURANSI AGUNAN KREDIT NASABAH PADA BANK NAGARI SUMATERA BARAT CABANG PASAR RAYA PADANG

Salah satu aktifitas dalam dunia perbankan maupun lembaga keuangan lainnya adalah pemberian kredit kepada nasabah. Pemberian kredit ini merupakan salah satu bentuk usaha bank untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang dimiliki bank yang telah berhasil dihimpun dari pihak lain melalui layanan berbentuk tabungan, giro, maupun deposito berjangka. Pengucuran kredit yang dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya pasti mengandung suatu risiko. Oleh karenanya, perjanjian kredit harus diikuti dengan adanya lembaga jaminan yang fungsinya untuk keamanan pemberian kredit, baik karena tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban nasabah debitur seperti melakukan wanprestasi maupun karena diluar kehendak para pihak seperti terjadinya peristiwa kebakaran yang menimpa objek kredit yang dijaminkan dalam bentuk agunan. Pihak bank sendiri dapat mengajukan klaim atau tuntutan atas agunan kredit jika terjadi peristiwa keadaan memaksa seperti kebakaran atas angunan yang berbeda halnya dengan kredit macet atau bermasalah. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian, untuk itu permasalahan yang dijadikan permasalahan penelitiannya adalah “bagaimana pelaksanaan penyelesaian klaim asuransi agunan pada Bank Nagari Sumatera Barat Cabang Pasar Raya Padang dan Apa saja kendala dalam penyelesaian klaim asuransi agunan pada Bank Nagari Sumatera Barat Cabang Pasar Raya Padang. Dalam usaha memecahkan permasalahan digunakan pendekatan masalah yuridis empiris dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa klaim asuransi agunan kredit akibat terjadinya peristiwa kebakaran berbeda dengan kredit bermasalah, karena dalam hal ini, disamping nasabah debitur yang menderita kerugian juga pihak bank. Artinya pihak debitur tidak dapat lagi menjalankan usahanya, sementara itu pihak bank juga mengalami kerugian karena usaha nasabah tidak berjalan dan kewajiban kepada bank tidak terealisasikan sesuai dengan perjanjian. Demikian juga waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian usaha debitur dan proses pengurusan klaim yang juga membutuhkan biaya seperti pengurusan domuken pelengkap untuk mengajukan klaim kepada pihak perusahaan asuransi serta biaya investigasi atau penaksiran kerugian. Sementara persyaratan klaim terhadap pihak asuransi, secara prinsip sama dengan pengajuan klaim pada peristiwa lainnya yang telah disediakan perusahaan asuransi, artinya formulirnya telah distandarkan. Dalam pada itu kendala yang terjadi dalam penyelesaian klaim, pada umumnya terjadi atas kelengkapan dokumen yang diperlukan, seperti terlambatnya pelaporan, pengurusan surat keterangan peristiwa dari pihak kepolisian dan pemahaman nasabah tentang asuransi agunan itu sendiri, sehingga hal ini berdampat pada percepatan pencairan dana klaim atas agunan kredit bank