HUBUNGAN ANTARA ALIANSI PENGASUHAN DENGAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI PERKAWINAN JARAK JAUH

Seiring dengan perkembangan zaman, terutama tuntutan pekerjaan dan kebutuhan ekonomi, gaya hubungan perkawinan juga ikut berubah. Perubahan yang terjadi adalah pasangan suami istri diharuskan untuk tinggal terpisah yang dinamakan perkawinan jarak jauh. Perubahan tersebut menimbulkan berbagai keuntungan dan kerugian yang menyebabkan terdapat pasangan yang berhasil atau tidak berhasil dalam menjalani perkawinannya. Hal tersebut terjadi karena pasangan tersebut menilai sendiri kondisi perkawinan dengan melihat kepuasan perkawinannya (Bradburry, Fincham, & Beach, 2000). Salah satu masalah yang dapat menganggu kondisi perkawinan jarak jauh seseorang adalah kehadiran seorang anak, karena sulitnya untuk mengatur pengasuhan anak ketika pasangan tinggal terpisah. Oleh sebab itu, diperlukan kerjasama antar pasangan suami istri dalam mengatur pengasuhan anak yang dinamakan aliansi pengasuhan (Weissman & Cohen, 1985). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang disebarkan secara online. Survei yang digunakan adalah kuesioner adaptasi dan translasi skala Parenting Alliance Measure (PAM) untuk mengukur aliansi pengasuhan. Sedangkan untuk mengukur kepuasan perkawinan menggunakan skala kepuasan perkawinan yang digunakan oleh Humaira (2018). Karena tujuan penelitian untuk mengukur adanya hubungan antara aliansi pengasuhan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani perkawinan jarak jauh dengan total subjek sebesar 219 responden, maka teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi Spearman-Rho dengan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil analisis penelitian, diperoleh nilai koefisien korelasi = 0,710, p = 0,000 (p