ANALISIS PERENCANAAN LABA DAN RESIKO USAHA DAGANG DISTRIBUTOR BUAH JERUK BERASTAGI DI KOTA BENGKULU

Jeruk merupakan salah satu buah utama di Indonesia. Tanaman jeruk merupakan jenis tanaman buah-buahan yang tidak berumpun dan dipanen lebih dari satu kali dalam satu tahun. Varietas jeruk yang ada di Indonesia antara lain adalah : manis Waturejo, manis Punten, manis Pacitan, siam Pontianak, siam Berastagi, siam Mamuju, siam Banjar, siam Kintamani. Jeruk siam merupakan varietas jeruk yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Umumnya petani lebih menyukai menanam jeruk siam karena lebih cepat berbuah dan produktivitasnya lebih tinggi (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2002). Sentra produksi jeruk hamper tersebar di seluruh Indonesia, terutama pada propinsi JawaTimur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Bali. Pada tahun 2014, produksijeruk di propinsi Jawa Timur sebesar 592.452 Ton, sedangkan produksi jeruk di propinsi Sumatera Utara sebesar 513.858 Ton, hal ini menunjukkan bahwa propinsi Sumatera Utara menempati posisi kedua penghasil jeruk terbesar di Indonesia (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2014). Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat dari responden dengan cara melakukan wawancara dan data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau instansi yang beratkaitannya dengan penelitian ini. Penentuan responden dilakukan dengan teknik snowball sampling sebanyak 6distributor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harga Pokok Penjualan jeruk yang dihasilkan oleh distributor adalah Rp.234.413.333 atau Rp.11.790/Kg, sedangkanlaba yang diperoleh adalah sebesar Rp.8.939.530/bulan. Perhitungan Marjin kontribusi adalah sebesar10.178.617, Titikimpas (Kg) adalah 1.919 Kg dengan titik impas (Rp) sebesar Rp.23.882.564,10. Penjualan jeruk oleh distributor buah jeruk Berastagi ini sudah melebihi titik impas, sehingga distributor mendapatkan laba yang maksimal. Batas keamanan pada usaha dagang distributor jeruk Berastagi ini sangat tinggi (baik) yaknisebesar 90,7%, sehingga kemungkinan untuk menderita kerugian rendah. Nilai Operating Leverage yang dimiliki sebesar 1,1 yang berarti apabila penjualan naik 1% maka laba dapat naik sebesar 1,1%. Distributor mengharapkan laba untuk periode bulan september 2016 sebesar Rp.9.709.555,8. Berdasarkan analisis target laba yang dilakukan maka distributor buah jeruk Berastagi harus mampu untuk menaikkan volume penjualan yaitu menjadi 20.786,40 Kg supaya dapat memperoleh laba yang diinginkan tersebut. Resiko usaha yang akan ditanggung oleh distributor cukup kecil karena nilai koefisien variasi atau CV0. Dimana nilai CV adalah sebesar 0,15 dan L sebesar Rp. 2.166.127, Hal ini menunjukkan bahwa usaha dagang buah jeruk Berastagi terhindar dari resiko kerugian atau resiko yang dialami kecil