KAJIAN PENURUNAN FONDASI RAKIT DI ATAS TANAH LEMPUNG BERPASIR DI GEDUNG DITRESKRIMSUS POLDA BALI

The foundation is the part of the building that transmits the load that is supported into the ground. High-rise buildings are usually built using deep foundations such as piles, but there are also tall buildings built using shallow foundations such as raft foundations. The raft foundation serves to spread the load from the structure to the ground below which consists of a single extending slab. The raft foundation designed in several previous studies was for soft soil with an SPT value of < 10. In the Ditreskrimsus Polda Bali Building which has a basement area and will function as a parking lot, related to this, the selection of the use of raft foundations is carried out even though the SPT value is > 10 and the depth is below 3.5 m is dense sandy loam soil. The planned raft foundation in this building is a raft foundation with thickening at the bottom of the column. The analysis used is a stress analysis that occurs from the sum of all axial forces that occur in each column divided by the total area of ​​the raft foundation plan, with this solution it is expected that the building will become more stable against immediate settlement. Based on the analysis, the dimensions of the raft foundation are 23.65 m x 48.65 m, the plate thickness is 350 mm and the thickness at the critical bottom of the column is 900 mm. The planned raft foundation is safe from the shearing of the puncher. The maximum foundation stress of 82 kN/m2 is still smaller than the soil bearing capacity of 335.09 kN/m2. The immediate settlement of 13.63 mm is still smaller than the maximum settlement of 65 mm.Fondasi merupakan bagian dari bangunan yang meneruskan beban yang ditopang ke dalam tanah. Bangunan bertingkat tinggi biasanya dibangun menggunakan fondasi dalam seperti tiang pancang, tetapi ada juga bangunan tinggi yang dibangun menggunakan fondasi dangkal seperti fondasi rakit. Fondasi rakit berfungsi menyebarkan beban dari struktur ke tanah di bawahnya yang terdiri dari pelat tunggal yang meluas. Pada Gedung Ditreskrimsus Polda Bali yang memiliki area basement yang difungsikan sebagai lahan parkir, terkait dengan hal tersebut dilakukan pemilihan penggunaan pondasi rakit meskipun nilai SPT > 10 dan kedalaman dibawah 3.5 m adalah tanah lempung berpasir yang padat. Analisis yang digunakan yaitu dengan analisa tegangan yang terjadi dari total gaya aksial yang terjadi pada setiap kolom dibagi total luas rencana fondasi rakit, dengan solusi tersebut diharapkan bangunan menjadi lebih stabil terhadap penurunan segera. Berdasarkan hasil analisa diperoleh dimensi pondasi rakit 23.65 m x 48.65 m, tebal pelat 350 mm dan tebal pada bagian kritis bawah kolom yaitu 900 mm. Pondasi rakit yang direncanakan sudah aman dari geser pons. Tegangan dasar pondasi maksimum sebesar 82 kN/m2 masih lebih kecil dari daya dukung tanah yaitu sebesar 335.09 kN/m2. Penurunan segera yang terjadi sebesar 13.63 mm lebih kecil dari batas penurunan maksimum yaitu sebesar 65 mm