Manajemen Konflik dalam Pengembangan Wisata Desa Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor

As a community develops, conflicts are inevitable. This case also applies to the Curug Cikuluwung tourism community. This research aims to analyze the conflicts, and how to manage the conflicts. This study used a qualitative approach with a case study method. The results of the study indicate that there are two conflicts that have occurred in the tourism development of Curug Cikuluwung village, namely, the first is a conflict between BUMDes and residents from a neighboring village (Pamijahan Village), the second is a conflict between the core manager of Curug Cikuluwung village tourism and the Cibitung Wetan village government. The first conflict has already had a solution, but the second conflict has no solution yet. The community has practiced community-based conflict management but it has not yet become a solution. Therefore, there is a need for mediation from parties who have authority over village tourism to mediate the conflict parties from the Pamijahan District Government, the Bogor Tourism Office, Bogor Village Community Empowerment office, and or Indonesia Power Company.Seiring dengan berkembangnya sebuah komunitas, konflik pun pasti terjadi. Hal ini pun berlaku untuk komunitas wisata Curug Cikuluwung. Penelitian ini bertujuan menganalisis konflik dan bagaimana pengelolaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat dua peristiwa konflik pada pengembangan wisata Desa Cibitung Wetan, yakni konflik antara BUMDes dengan warga dari desa tetangga (Desa Pamijahan) dan konflik antara pengelola inti wisata desa Curug Cikuluwung dengan pemerintah Desa Cibitung Wetan. Konflik pertama sudah ada solusinya, namun konflik kedua belum ada solusinya. Upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik sudah dilakukan oleh komunitas berupa manajemen konflik berbasis komunitas (Community-Based Conflict Management), namun belum menjadi solusi. Perlu ada mediasi dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan atas wisata desa untuk memfasilitasi atau memediasi pihak-pihak yang berkonflik seperti dari Pemerintahan Kecamatan Pamijahan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bogor dan atau dari PT Indonesia Power