ABSTRAKSebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, pengalaman Indonesia mempertahankan demokrasi dan keberhasilan Indonesia untuk bangkit setelah krisis adalah modal yang berharga yang harus dibagikan kepada negara lain. Demokrasi menjadi ikon dan salah satu asset diplomasi Indonesia, khususnya dalam diplomasi publik, disamping islam moderat, ekonomi progresif, masyarakat plural dan budaya beragam yang dimiliki Indonesia. Penerapan diplomasi publik sangat ditentukan dari kesiapan Indonesia terhadap sistem demokrasi. Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono demokrasi dan penegakan HAM merupakan bagian dari kebijakan politik luar negeri. Kebijakan ini didasari pada pemahaman Indone...