PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR PADI GOGO LOKAL PADA TANAH ULTISOL DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA AMELIORAN

Sebagian besar lahan kering di Bengkulu didominasi oleh Ultisol yang umumnya dicirikan dengan tingkat kesuburan yang rendah. Keadaan seperti ini sering menjadi faktor pembatas dalam produksi padi gogo. Namun demikin, berbagai cara dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi padi gogo pada lahan ultisol. Varietas lokal dapat digunakan sebagai bahan tanaman karena umumnya telah memiliki daya adaptasi yang baik pada kondisi lahan yang ada. Demikian juga penggunaan bahan pembenah tanah (Amelioran), diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah guna memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi gogo lokal yang ditanam pada ultisol yang diberi amelioran. Penelitian ini telah dilaksanakan di Timur Indah, Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu pada bulan Mei sampai bulan Desember 2008, menggunakan tiga varietas unggul lokal (Sirantau, Senani, and Alus) yang ditanam pada ultisol dengan aplikasi empat jenis amelioran (Kontrol, Pupuk Kandang dengan dosis 10 ton/ha, Dolomit dengan dosis 4 ton/ha dan Kompos jerami dengan dosis 10 ton/ha). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah anakan total per rumpun, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah bulir per malai, berat kering gabah, berat 1000 biji, berat brangkasan kering jerami, berat akar, persentase bernas. Semua hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan mengunakan Analisis of Varian (ANOVA) dengan uji F 5%. Jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, Varietas Alus dan penambahan bahan organik pupuk kandang memberikan hasil terbaik pada variabel Berat Kering Gabah (BKG) dengan berat 37.706 gram per rumpun. Kemampuan hasil tanaman dari variabel panjang malai dan jumlah bulir per rumpun, dimana varietas senani memiliki panjang malai lebih panjang dari varietas lainnya dengan panjang 30,02 cm pada media yang menggunakan campuran dolomit. Jumlah anakan total terbaik terdapat pada varietas alus dengan media kompos jerami, begitu juga pada hasil jumlah anakan produktif