Garapan tari ini lebih ditekankan pada konsep gerak salah satu tokoh yang ada di dalamnya, yaitu pada tokoh Sarpakenaka. Konsep gerak ini telah mengalami pengembangan dan variasi dari motir-motir gerak tradisi yang nantinya dari pengembangan itu diharapkan munculnya gerak-gerak baru. Sebagai pendukung karakterisasi dari Sarpakenaka, unsur gerak yang dipergunkan yaitu gerak pendhapan dan kicat. Sarpakenaka ditampilkan sebagai sosok wanita yang mempunyai sifat kasar, bengis dan kurang perhitungan. Sarpakenaka disini ditampilkan juga sebagai wanita yang mudah jatuh cinta kepada lelaki lain hingga mengakibatkan grumpung hidungnya.Penyajian garapan tari didukung oleh 3 (tiga) penari, masing-masing sebagai Raden Laksmana, Sarpakenaka, dan jelmaan...