Garapan Angumbar Dyas Angkara menggambarkan bahwa antara jiwa dan raga tidak dapat terpisahkan. Namun, pada hakekatnya antara jiwa dan raga mempunyai pandangan yang berbeda. Sebagai contoh: Sarpakenaka dalam karya ini. Sarpakenaka merupakan karakter yang mempunyai dua watak; tokoh Sarpokenaka yang mempertahankan ide prinsipil dan bayangan Sarpakenaka adalah tokoh yang menentang ide prinsipil. Ada kalanya jiwa dan raga itu ingin mempertahankan dirinya masing-masing demi kepuasan pribadi. Kata kunci: Sarpakenaka, angakara murka, penggambaran manusia, tari klasi
Tulisan ini tentang Sendratari Tari Ramayana Prambanan sebagai bentuk perjanjian baru tari Sala. Per...
Tari Bedaya Srimpi merupakan tari yang paling tua umurnya di Kraton Yogyakarta. Kraton merupakan sum...
Dalam garapan ini menampilkan ceritera Kumbakarna dari epos Ramayana. Kumbakarna adalah seorang raks...
Garapan tari yang berjudul Robing Angkoro ini mengangkat tentang sosok Rahwana sebagai simbol angkar...
Secara sederhana Manggalayudha Ngrangsang dapat diartikan sebagai pimpinan yang memukul mundur lawan...
Sarpakenaka Pagas merupakan judul garapan tari yang ditampilkan pada ujian tugas akhir prodi D-3 Pen...
Tari Srigati menggambarkan tentang seorang wanita yang bersemangat, mempunyai niat untuk menghasilka...
Srimpi Anglir Mendung tergolong dalam tari klasik yang ditarikan oleh empat orang penari. Iring...
Gatutkaca Kroda merupakan tugas akhir Jurusan Komposisi Tari yang bersumber pada cerita Gatutkaca Wi...
Beksan Sarpakenaka_bala Rama adalah tari berpasangan yan bertema perang. Menceritakan tentang perang...
Ide garapan ini diilhami dari suatu pertunjukan wayang kulit dalam adegan perang begal. Garapan tari...
Sejarah tari Beksan Bandabaya Pura Paku Alaman dari Madiun, kemudian digubah oleh Sri Paduka Paku ...
Garapan tari ini lebih ditekankan pada konsep gerak salah satu tokoh yang ada di dalamnya, yaitu pad...
Penggarapan tari Dewi Lanjar bertema kaprajuritan. Tari ini menggambarkan perasaan sedih Dewi Lanjar...
Wujud merupakan salah satu bagian dari tiga elemen karya seni (wujud, isi/bobot, dan penampilan), se...
Tulisan ini tentang Sendratari Tari Ramayana Prambanan sebagai bentuk perjanjian baru tari Sala. Per...
Tari Bedaya Srimpi merupakan tari yang paling tua umurnya di Kraton Yogyakarta. Kraton merupakan sum...
Dalam garapan ini menampilkan ceritera Kumbakarna dari epos Ramayana. Kumbakarna adalah seorang raks...
Garapan tari yang berjudul Robing Angkoro ini mengangkat tentang sosok Rahwana sebagai simbol angkar...
Secara sederhana Manggalayudha Ngrangsang dapat diartikan sebagai pimpinan yang memukul mundur lawan...
Sarpakenaka Pagas merupakan judul garapan tari yang ditampilkan pada ujian tugas akhir prodi D-3 Pen...
Tari Srigati menggambarkan tentang seorang wanita yang bersemangat, mempunyai niat untuk menghasilka...
Srimpi Anglir Mendung tergolong dalam tari klasik yang ditarikan oleh empat orang penari. Iring...
Gatutkaca Kroda merupakan tugas akhir Jurusan Komposisi Tari yang bersumber pada cerita Gatutkaca Wi...
Beksan Sarpakenaka_bala Rama adalah tari berpasangan yan bertema perang. Menceritakan tentang perang...
Ide garapan ini diilhami dari suatu pertunjukan wayang kulit dalam adegan perang begal. Garapan tari...
Sejarah tari Beksan Bandabaya Pura Paku Alaman dari Madiun, kemudian digubah oleh Sri Paduka Paku ...
Garapan tari ini lebih ditekankan pada konsep gerak salah satu tokoh yang ada di dalamnya, yaitu pad...
Penggarapan tari Dewi Lanjar bertema kaprajuritan. Tari ini menggambarkan perasaan sedih Dewi Lanjar...
Wujud merupakan salah satu bagian dari tiga elemen karya seni (wujud, isi/bobot, dan penampilan), se...
Tulisan ini tentang Sendratari Tari Ramayana Prambanan sebagai bentuk perjanjian baru tari Sala. Per...
Tari Bedaya Srimpi merupakan tari yang paling tua umurnya di Kraton Yogyakarta. Kraton merupakan sum...
Dalam garapan ini menampilkan ceritera Kumbakarna dari epos Ramayana. Kumbakarna adalah seorang raks...