Tandhakan Klana

Tandhakan Kiana adalah penciptaan kruya tari yang ditransfonnasikan ke dalam bentuk pertunjukan yang sudah dikembangkan namun masih berpijak pada garapan aslinya. Kruya Tari yang diciptakan bukan sebagai bagian yang terpisah dari bentuk aslinya tetapi menjadi satu rangkaian, kemudian ditransfonnasikan dan divisualisasikan melalui gerakan tari yang menjadi suatu bentuk garap baru. Karya tari yang berjudul Tandhakan Kiana ini menggunakan konsep yang dipentaskan dalam panggung proscenium dengan mengadaptasi dari bentuk pementasan asli, karena bentuk asli dari pertunjukan ini biasanya dipentaskan di halaman rumah, setting yang digunakan dalam karya tari ini adalah rumah dan seolah-olal1 dipentaskan di halaman rumah orang yang mempunyai nadar. Jenis musik yang digunakan berupa seperangkat gamelam berlaraskan slendro ditambah dengan rebana dan suling untuk menambah suasana dalam adegan yang disajikan. Tandhakan Kiana mengungkapkan tentang tari Kiana yang merupakan tari pembuka dalam setiap pertunjukan Wayang Topeng Jatiduwur serta mengungkapkan konflik yang ada dalam masyarakat ketika Wayang Topeng akan berkembang di masyarakat Jatiduwur sampai dapat diterimanya kembali kesenian Wayang Topeng Jatiduwur dalam masyarakat setempa