Uji Potensi Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai Insektisida terhadap Nyamuk Culex sp. dewasa dengan Metode Elektrik.

Nyamuk Culex sp . bertindak sebagai vektor Filariasis, Japanese Encephalitis, dan demam Chikungunya. Sejauh ini, insektisida kimia merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk pengendalian vektor. Namun, penggunaan insektisida kimia menimbulkan masalah baru yaitu resistensi nyamuk dan toksisitas pada manusia. Perlu adanya insektisida alami yang lebih aman bagi lingkungan, salah satunya daun pandan wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb. ). Kandungan daun pandan wangi adalah alkaloid, saponin, dan flavonoid yang diduga berperan sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi insektisida ekstrak etanol daun pandan wangi terhadap nyamuk Culex sp. dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan menggunakan metode post test only control group design dan pengulangan penelitian sebanyak 4 kali. Terdapat lima jenis perlakuan yang terdiri dari kontrol negatif (larutan aquadest steril), kontrol positif (larutan d-aletrin 6%), serta konsentrasi larutan ekstrak etanol daun pandan sebesar 20%; 15%; dan 10%. Perlakuan diamati setiap pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, dan jam ke-24. Larutan ekstrak etanol daun pandan wangi dilarutkan kedalam gabus dan dipanaskan menggunakan alat pemanas obat nyamuk elektrik kemudian dimasukkan ke dalam sangkar plastik yang telah berisi 25 nyamuk Culex sp . Analisis data dengan uji statistik Two-way ANOVA, korelasi pearson dan regresi linie r dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengaruh konsentrasi ekstrak dan waktu terhadap potensi insektisida ekstrak etanol daun pandan wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb.). Sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol daun pandan wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb.) mempunyai potensi sebagai insektisida nyamuk Culex sp. dengan metode elektrik