Model Integrasi Islam Dan Sains Dan Implementasinya Terhadap Siswa/i SMA Trensains Tebuireng

Trensains Tebuireng High School is an educational institution that implements Prof. Agus Purwanto, D.Sc concept ideas in the development of the Islamization of contemporary science which places the verses of the Qur'an as a source of knowledge (epistemology of knowledge), with this dynamic the Trensains Tebuireng High School develops the Trensains High School curriculum which is directed at facilitating this idea at the implementation level, as well as being directed to realize the mandate of the law as stated in Law Number 20 of 2003. One manifestation of the realization of the integration of Islamic values ​​and science in Indonesia is that many schools at the secondary level integrate Islamic values ​​in their learning curriculum, even though in their implementation understanding of integration is not the same between institutions. Thus the researchers focused on examining the model and application of the integration of Islamic values ​​and science in Trensains Tebu Ireng Senior High School (SMA). The formulation of the problem is why the integration of Islamic values ​​and science is very important in modern times? How is the integration model of Islamic values ​​and science implemented in Trensains Tebu Ireng Senior High School? In this study, researchers used a descriptive qualitative research method with a type of field research conducted at Trensains PP High School. Tebuireng Jombang. The data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis is in the form of data reduction, data presentation and drawing conclusions. From the discussion it can be concluded that the integration of Islamic values ​​and science is very important and a necessity in modern times. Integration is carried out to deal with the complexity of thought from secular-liberal Western hegemony in an effort to fortify students themselves from the context of Islamic scholarship and science. It is very important to design a curriculum that integrates Islam and science so that our students are not indoctrinated with the dichotomy of general science and religious knowledge.SMA Trensains Tebuireng merupakan lembaga pendidikan yang mengimplementasikan gagasan konsep Prof. Agus Purwanto, D.Sc dalam perkembangan islamisasi ilmu kontemporer yang menempatkan ayat-ayat Al Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan (epistemologi ilmu), dengan dinamika ini  SMA Trensains Tebuireng melakukan pengembangan kurikulum SMA Trensains yang diarahkan untuk memfasilitasi gagasan tersebut pada tataran implementasi, serta diarahkan untuk mewujudkan amanat undang-undang sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003. Salah satu wujud realisasi integrasi nilai Islam dan sains di Indonesia adalah banyak sekolah-sekolah di tingkat menengah yang mengintegrasikan nilai Islam dalam kurikulum pembelajarannya, walaupun dalam implementasinya pemahaman integrasi tidak sama antar lembaga. Dengan demikian peneliti fokus meneliti model dan penerapan integrasi nilai Islam dan sains di Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Tebu Ireng. Rumusan masalahnya mengapa integrasi nilai Islam dan sains sangat penting di zaman modern? Bagaimana model integrasi nilai Islam dan Sains diimplementasikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Tebu Ireng?. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan yang dilaksanakan di SMA Trensains PP. Tebuireng Jombang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa integrasi nilai Islam dan sains itu sangat penting dan menjadi kebutuhan di zaman modern. Integrasi dilakukan untuk menghadapi kompleksitas pemikiran dari hegemoni Barat yang sekuler-liberal dalam upaya membentengi diri anak didik keluar dari konteks keilmuan islam dan sains. Sangat penting mendesain kurikulum  integrasi Islam dan sains agar anak didik kita tidak terdoktrin dengan pemikiran dikotomi ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama