Bina damai dalam hubungan muhammadiyah dan pki di kota gede 1950-1965

Prinsip-prinsip bina damai banyak terdapat ajaran islam.Menurut wahiduddin khan,terdapat ayat al-quran yang menganjurkan diri dari konflik dan permusuhan (Non-violence and peace-building in islam ,2017).Tetapi dalam dalam praktiknya,hal tersebut tidak selalalu mudah.banyak fakta bahwa kaum muslim terlibat dalam berbagai konflik,tindak kekerasan,Raikalisme,dan terorisme.Pada tahun 1965 pra dan pasca peristiwa G30S,Terjadi konflik kekerasan terbuka yang melibatkan kaum muslim dan PKI diberbagai daerah ,seperti dijawa tengah dan jawa timur.Namun hal tersebut tidak terjadi dalam kasus dikota gede.Sebuah dikota kecil disebuah tenggara yogyakarta,Yang juga terdapat hubungan ketegangan antara muhammadiyah dan PKI,terutama menjelang dan pasca peristiwa G30S 1965.Tetapi ketegangan dan konflik tersebut tidak berkembang menjadi konflik kekerasan terbuka,sebagaimana terjadi dibasis-basis NU.Menurut teori fungsionalisme struktural talcott parsons.nilai nilai umum yang dipegang oleh paraaktor dalam konflik sosial.mengikat mereka kedalam sistem sosial sedemikian rupa ,sehingga memungkinkan rupa.Sehingga memungkingkan terciptannya keseimbangan dan terjagannya situasi damai.Penelitian ini mengungkapkan watak dan kultur muhammadiyah dan juga nilai-nilai tradisi yang turut perperan dalam mencegah ketegangan antara muhammadiyah dan PKI Di kota gede berkembang menjadi konflik kekerasan terbuka.Kajian sejarah ini mendekatkan antropologi sosial untuk mengungkap struktur sosial masyarakat kota gede dan watak serta kultur muhammadiyah.Kemudian pendekatan etnografi digunakan untuk mengidentifikasi nilai-nilai tradisi tersebut.Kesimpulan penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai kekerabatan,ungguh-ungguh,dan tersna atau kasih sayang.Yaitu kekuatan simpati spontan dalam kelurga jawa,telah dikembangkan menjadi norma tingkah laku masyarakat secara umum,yang mencegah terjadinnya luapan emosi-emosi agresif.praktik nilai-nilai tersebut bersama prinsip-prinsip bina damai islam yang didorong oleh watak dan kultur egaliter serta kebukaan muhammadiya,berhasil mencegah konflik sosial berkembang menjadi konflik kekerasan terbukaix,109 hlm.ilusi;2