Nilai-nilai Islam dalam tradisi bertani padi pada Suku Sunda Desa Tanggulun Timur Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang

Ritual dan mantra dalam tradisi bertani sebagai warisan budaya Sunda masih sering ditemui dan digunakan oleh masyarakat Indonesia di pedesaan yang mayoritas beragama Islam. Namun, keberadaan tradisi budaya tersebut kerap menjadi hambatan dalam mendamaikan masyarakat muslim dan penganut tradisi sehingga berpotensi menciptakan konflik agama dan budaya. Diperlukan adanya rumusan pemahaman terkait nilai-nilai budaya dan Islam yang saling berhubungan/selaras untuk meminimalkan perselisihan komunitas pemegang adat budaya Sunda dengan masyarakat muslim. Penelitian ini betujuan menjelaskan nilai-nilai Islam pada budaya Sunda dalam tradisi bertani padi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah ritual bertani padi masyarakat Sunda, nilai-nilai Islam dalam tradisi budaya bertani padi masyarakat Sunda dan makna interkasi Islam dan budaya bertani padi masyarakat Sunda yang ada di Desa Tanggulun Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis antropologi budaya yang mengedepankan konsep etik dan emik. Teknik analisis data penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan kerangka pemikiran induktif. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dan penyimpulan data melibatkan teori utama mengenai simbol, agama, dan budaya (Geertz, 1973). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa terdapat makna nilai-nilai dalam tradisi bertani padi yang sejalan dengan nilai Islam yakni berupa nilai keharmonisan dengan Tuhan, serta anjuran untuk melakukan perbuatan baik yang meliputi sopan santun, belas kasih, tolong-menolong, gotong royong, dan peduli lingkungan. Keberadaan tradisi ini dapat dikatakan sebagai eksistensi perkembangan budaya agama Hindu dan Islam yang saling melekat dan bertahan di masyarakat. Keberadaan nilai-nilai Islam dan nilai budaya tradisi Sunda yang sejalan dapat menjadi sarana untuk meminimalkan konflik agama dan budaya