TRADISI KEAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN DESA SEBAPO KECAMATAAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

Penelitian ini membahas tentang Tradisi di Pondok Pesantren mulai dirasakan penting, khususnya perkembangan dan peranannya bagi masyarakat disekitarnya. Paling tidak karena perubahan pertumbuhan dan perkembangan pesantren menunjukan pada suatu dinamika pemikiran keagamaan itu sendiri dan mengambarkan pola agama dengan perkembangan sosial budaya masyarakat. Untuk mempertahankan kontinuitas lembaga pendidikan Islam pesantren, maka dilakukan sejumlah akomodasi serta penyesuaian seperti adanya sistem perjenjangan, kurikulum yang jelas, dan tetap mempertahankan tradisi pesantren. Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu pesantren yang berperan dalam mengembangkan pendidikan keagamaan dan tidak hanya sekedar masalah internal pesantren, pendidikan dan pengajaran kepada santrinya, tetapi mulai masuk pada wilayah sosial kemasyarakatan, hal ini karena pesantren tidak menginginkan santrinya yang mengenyam pendidikan di pesantren tersebut menjadi sosok seorang yang individualis yang mementingkan golongannya sendiri. Tujuan penelitian ini diantaranya yaitu untuk : (1) Ingin mengetahui apa saja bentuk tradisi keagamaan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. (2) Mengetahui bagaimana strategi penerapan tradisi keagamaan yang di bangun (3) Mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam melaksanakan tradisi keagamanaan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan, adapun alat pengumpul data yang digunakan yang digunakan iyalah : wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa bentuk tradisi keagamaan yang diamalkan pesantren ini ialah: pengajian kitab kuning,Mujahadah, pengajian selapanan dan pengajian alumni. Dan peran pesantren ini dalam melestarikan tradisi keagamaan sangat signifikan, hal ini terlihat dari harapan masyarakat yang baik, juga diamalkan dalam kegiatan santrinya, dan juga terus diajarkan yang baik juga diamalkan dalam kegiatan santrinya, dan juga terus diajarkan dalam pendidikan