PRAKTEK JUAL BELI AYAM HIAS DI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU MENURUT HUKUM ISLAM

Pada dasarnya segala bentuk mua’malah adalah mubah (boleh) kecuali yang ditentukan lain oleh Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Salah satu bidang mua’malah yang sering dilakukan adalah jual beli. Hukum Islam telah mengatur permasalahan ini dengan tegas dalam berbagai macam peraturan. Dalam literatur Fiqh juga telah dijelaskan bahwa jual beli dapat terjadi sah apabila telah memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan oleh syara’. Pemasalahan di dalam skripsi ini berkisar tentang praktek jual beli ayam hias di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru dan bagaimana praktek jual beli ayam hias di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru menurut Hukum Islam, sedangkan tujuan skripsi ini untuk mengetahui praktek jual beli ayam hias di Kecamatan Tenayan Raya dan untuk mengetahui bagaimana praktek jual beli ayam hias di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru menurut Hukum Islam. Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang berlokasi pada pemilik toko-toko dan peternak ayam hias yang ada di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Sumber data diperoleh langsung dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha ayam hias yang berjumlah 11 orang terdiri 6 (enam) pemilik toko dan 5 (lima) peternak ayam hias. Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling, yaitu pemilik usaha ayam hias yang berjumlah 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dekomuntasi. Sedangkan metode analisisnya adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktek jual beli ayam hias di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru ditemuinya harga ayam hias dijual dengan harga fluktuaktif yaitu disesuaikan dengan kualitas ayam ada yang tinggi, sedang, dan rendah semakin tinggi nilai seni ayam hias maka semakin tinggi pula harga ayam hias. Jual beli ayam hias telah memenuhi rukun dan syarat meskipun melalui media online pembeli datang langsung ke peternakan dan ke pemilik toko ayam hias untuk melihat langsung dan membeli ayam hias. Dilihat dari Hukum Islam ternyata adanya sifat gharar dan penipuan yang dilakukan oleh penjual karena tidak berterus terang terhadap kualitas ayam hias yang mereka jual kepada pembeli sehingga dapat merugikan para pembeli, hal tersebut sudah jelas dilarang dalam Islam dan hukumnya haram