Analisis semiotika terhadap makna pesan pernikahan menurut islam dalam buku �aku, kau dan kua� karya @tweet nikah

Pernikahan adalah fitrah manusia. Islam menganjurkan umatnya untuk menikah karena nikah merupakan gharizah insaniyyah. Islam menjadikan ikatan pernikahan yang sah berdasarkan Al-Qur?an dan As-sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Namun kini, seiring berjalannya waktu, penghormatan orang terhadap kesucian kembaga pernikahan mulai tergerus. hal. inilah yang membuat penulis ingin mengetahui makna pernikahan apa saja yang terkandung dalam buku Aku, Kau dan KUA yang bisa membuat kita kembali menghargai dan menempatkan pernikahan sebagai satu-satunya lembaga tersuci untuk melegalkan hubungan antara seorang lelaki dan wanita. Perumusan masalah skripsi ini adalah Apa makna sintagmatik pesan pernikahan dalam buku Aku, Kau dan KUA ? Apa makna paradigmatik pesan pernikahan dalam buku Aku, Kau dan KUA ? Pesan pernikahan lebih banyak disampaikan pengarang dalam bentuk kalimat dan dialog. Bahasa atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggunakan perumpamaan untuk menambah estetika bagi pembaca. Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode semiotika Ferdinand de Saussure. Menurutnya penelitian ini suatu tanda ditentukan oleh kehadiran tanda lainnya. Saussure membagi relasi tersebut menjadi sintagmatik dan paradigmatik. Sintagmatik melihat tanda sebagai suatu rangkaian kejadian-kejadian yang berurutan. Adapun melalui paradigmatik, kita bisa menuju pada suatu penilaian. Metodologi penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis semiotika yaitu teknik untuk mengkaji tanda atau the study of signs. Sub-sub kategori yang ada dalam buku Aku, Kau dan KUA adalah mengenai sebelum Kau ajak aku ke KUA, menjemput jodoh, pacaran atau ta?aruf, semua tentang restu, lamaran, wali nikah, mahar resepsi, ketika 140 karakter tidak cukup, mengintip pernikahan. Di dalam menganalisis bahasa pesan pernikahan buku Aku, Kau dan KUA, penulis mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran melalui paparan cerita yang mengandung pesan pernikahan. Kesimpulannya adalah makna sintagmatik pesan pernikahan terdapat dalam kalimat yang berisikan sindirian terhadap hubungan biologis yang dilakukan tanpa diikat komitmen suci pernikahan dan aktivitas pacaran yang seperti membeli buah mangga, konsep ta?aruf yang bukan seperti membeli kucing dalam karung, larangan melamar diatas lamaran saudara sesama muslim. Dan terdapat kategori paradigmatik dimana kita bisa menuju pada suatu penilaian, diantaranya mengenai keperawanan wanita, menyembunyikan aib, prosesi adat yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, poligami, larangan menikah beda agama, nikah siri dan kawin lar