Pesan dakwah tentang deradikalisasi agama dalam novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro

Cerita dalam novel merupakan sebuah karya sastra yang mengandung tanda-tanda verbal yang mempunyai suatu makna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotik. Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan semiotik struktural. Semiotik dan struktural merupakan dua teori yang identik. Struktural memusatkan perhatiannya pada karya sastra, sedangkan semiotik memusatkan pada tanda. Dalam menganalisis karya sastra, yang terpenting adalah memperhatikan sistem tanda-tanda (kata-kata), sehingga dengan seperti itu akan menemukan makna di dalamnya dengan maksimal. Dalam menerapkan metode analisis semiotik, penelitian ini menggunakan teori dari Ferdinand de Saussure, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk fisik atau wujud suatu karya, seperti bunyi atau coretan yang bermakna (aspek material), sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya atau konsep mental dari bahasa. Dalam konsep petanda terdapat makna khusus yaitu makna denotatif atau makna sebenarnya (eksplisit). Sedangkan makna konotatif merupakan makna subjektif atau emosionalnya, yaitu makna yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul dari penulis atau pembaca. Dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa novel tersebut mengandung makna pesan dakwah tentang deradikalisasi. Selain itu, terdapat pesan tentang aqidah, syariah, dan akhlak. Makna pesan dakwah tentang deradikalisasi agama yaitu mengajarkan untuk selalu menanamkan pemahaman agama yang ramah dan damai dalam perspektif kebhinnekaan sehingga setiap pemeluk agama mau menerima perbedaan dengan wajar (tulus) dan lapang dada. Merespon tindakan radikal yang bertentangan dengan ajaran kedamaian agama. Makna pesan dakwah aqidah yaitu mengajarkan untuk selalu meyakini dan mengamalkan rukun Iman dengan teguh dan sebaik-baiknya, salah satunya yaitu dengan mempelajari al-Qur’an lantas mengamalkannya dengan benar. Makna pesan dakwah syariah yaitu tentang ibadah, khususnya ibadah puasa. Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu, juga terdapat pesan tentang berjihad di jalan Allah, yaitu jihad fi sabilillah. Menuntut ilmu dan mengamalkannya juga merupakan salah satu jihad yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sebagai seorang muslim diwajibkan atas dirinya untuk melakukan jihad dalam rangka meninggikan agama Allah SWT, namun dengan melihat situasi dan kondisi. Sedangkan makna pesan akhlak yaitu mengajarkan tentang pentingnya akhlak dalam berhubungan sesama manusia, seperti menghormati kedua orang tua serta guru-gurunya dan memuliakan tamu