ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) MENTARI KOTA GAJAH TAHUN 2016

Baitul Maal Wat Tamwil adalah lembaga usaha masyarakat yang mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi dalam skala kecil dan menengah. BMT Mentari Kota Gajah merupakan suatu lembaga koperasi yang legal menangani penghimpunan dana maal (harta) untuk Islam meliputi zakat, infaq, dan shadaqah dan juga menangani jasa keuangan (tamwil) yang meliputi simpanan dan pembiayaan untuk usaha produktif kepada anggotanya dan nasabah/masyarakat umum. Salah satu produk jasa pambiayaan BMT Mentari adalah pembiayaan murabahah. Murabahah adalah kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Akad murabahah pada BMT Mentari Kota Gajah tahun 2016? Dan Bagaimana Kesesuaian Akad Murabahah pada BMT Mentari Kota Gajah dengan teori Hukum Ekonomi Syariah? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan pelaksanaan akad murabahah pada BMT Mentari dan untuk mengetahui Kesesuaian Akad Murabahah pada BMT Mentari Kota Gajah dengan teori Hukum Ekonomi Syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpul datanya yaitu dengan teknik, observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa datanya yaitu dengan pola pikir deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa penerapan akad murabahah pada BMT Mentari yaitu dengan langkah-langkahnya yaitu calon debitur mengajukan permohonan pembiayaan kepada customer service, customer service menginput data dari calon debitur, customer service memberikan berkas pembiayaan kepada marketing pembiayaan dan marketing pembiayaan melakukan survey dan menganalisa, hasil analisis keduanya diserahkan kepada rapat komite pembiayaan analisis dan taksasi jaminan untuk dianalisis ulang dan dijadikan pertimbangan kemudian hasilnya diserahkan kepada manajer untuk memutuskan. Manajer memberikan keputusan dengan mempertimbangkan jika pembiyaan disetujui maka dilakukan pengikatan jaminan dan pencairan dana dan jika pembiayaan ditolak maka marketing pembiayaan memberikan surat tolakan permohonan pembiayaan kepada calon debitur (nasabah). Setelah penulis mempelajari dan menganalisis teori dan pelaksanaan akad murabahah pada BMT Mentari Kota Gajah dapat penulis simpulkan bahwa pelaksanaan akad murabahah pada BMT Mentari Kota Gajah sudah tidak bertentangan dan sesuai dengan Hukum Ekonomi Syariah