Pengaruh Lama Waktu Ultrasonik serta Rasio Bahan:Air dalam Detoksifikasi Sianida Umbi Singkong Pahit (Manihot esculenta Crantz)

Singkong pahit (Manihot esculenta Crantz) varietas Malang 4 merupakan salah satu jenis singkong varietas unggul yang banyak digunakan untuk bahan baku industri tepung tapioka dan tidak kalah dengan tepung terigu impor. Pada singkong pahit, masih mengandung senyawa racun, yaitu linamarin dan lotaustralin, keduanya termasuk golongan glukosianida sehingga perlu dilakukan detoksifikasi sianida sebelum diproduksi menjadi tepung singkong. Salah satu metode yang masih jarang digunakan dalam detoksifikasi sianida adalah dengan metode ultrasonik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio bahan:air (b/v) yaitu singkong pahit dan air serta lama waktu ultrasonik yang tepat sehingga dapat mengurangi senyawa sianida dalam singkong pahit. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun dengan dua faktor. Faktor I terdiri dari 3 level dan faktor II terdiri dari 5 level, sehingga didapatkan 15 kombinasi perlakuan. Masing – masing faktor adalah rasio bahan:air (B) yaitu 1:4 ; 1:6 ; 1:8 (b/v) dan lama waktu ultrasonik (T) yaitu 3, 6, 9, 12, 15 menit. Setiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan sehingga didapatkan 30 satuan percobaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan analisa keragaman ANOVA (Analysis of Varians) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat beda nyata pada interaksi kedua faktor perlakuan, dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dan bila tidak terdapat interaksi namun di salah satu faktor perlakuan atau keduanya terdapat beda nyata, maka dilakukan uji beda BNT dengan taraf nyata 5%. Sedangkan untuk pemilihan perlakuan terbaik digunakan metode TOPSIS Perlakuan terbaik tepung singkong akibat lama waktu ultrasonik dan rasio bahan:air menurut parameter kimia dan fisik diperoleh kombinasi perlakuan lama waktu ultrasonik (T) selama 5 menit dan rasio bahan:air (B) 1:5 (b/v) (B1T5) dengan karakteristik kadar sianida setelah ultrasonik 30,33 ppm (dry basis), kadar air setelah ultrasonik 69,87%, kadar air tepung 3,12%, kadar sianida tepung 11,16 ppm (dry basis), kadar pati 70,16% (dry basis), daya kembang 4,01 (g/g), nilai kelarutan 7,16 (g/g), viskositas panas 21.475 c.Ps, viskositas holding 12.987,5 c.Ps, viskositas dingin 15.812,5 c.Ps, nilai derajat putih 90.75%, dan nilai rendemen 13,52%