PERBANDINGAN HEMATOLOGI ANTARA IKAN KERAPU HIBRIDA CANTANG Epinephelus fuscoguttatus × Epinephelus lanceolatus DAN PARENTALNYA TERHADAP INFEKSI BAKTERI Vibrio vulnificus = COMPARISON OF HEMATOLOGY BETWEEN CANTANG HYBRID GROUPER FISH Epinephelus fuscoguttatus × Epinephelus lanceolatus AND ITS PARENTAL TOWARDS Vibrio vulnificus INFECTION

Hibridisasi telah banyak diterapkan dalam kegiatan budidaya. Hibrida diharapkan dapat menyajikan kombinasi yang baik dari ciri-ciri unggul pada kedua spesies induk, seperti heterosis dalam bertahan hidup, tahan serangan penyakit dan sifat-sifat reproduksi yang unggul. Kerapu terdiri dari 15 genera dan 159 spesies, keragaman spesies ikan kerapu dengan ciri biologis yang berbeda merupakan sumber daya penting bagi hibridisasi. Salah satu kendala dalam budidaya ikan kerapu adalah serangan penyakit vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio. Bakteri Vibrio merupakan salah satu bakteri yang sering menyerang organisme budidaya. Bakteri Vibrio menyebar secara luas di lingkungan perairan dan merupakan bagian dari flora normal pada pesisir laut sebagai bakteri patogen oportunistik. Vibriosis merupakan salah satu penyakit bakterial akut dan telah terbukti penyebarannya di seluruh dunia, dimana infeksi bakteri tersebut ditemukan pada sekitar 48 spesies ikan laut. Infeksi bakteri Vibrio pada ikan kerapu menunjukkan gejala klinis diantaranya terjadi gastroenteritis, septicemia. Salah satu bakteri yang menginfeksi ikan kerapu adalah bakteri Vibrio vulnificus. Pada budidaya ikan kerapu, belum banyak diketahui perbandingan hematologi antara ikan kerapu parental dan ikan kerapu hibrida terhadap bakteri V. vulnificus, sehingga penelitian tentang perbandingan hematologi terhadap infeksi bakteri V. vulnificus antara ikan kerapu hibrida dan parentalnya perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hematologi antara ikan kerapu cantang dan parentalnya terhadap infeksi bakteri V. vulnificus. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Uji-T Independen. Parameter yang diamati pada penelitian ini terdiri dari parameter utama yaitu kelulushidupan, profil darah (eritrosit, leukosit, diferensial leukosit, hematokrit, aktivitas fagositosis), dan parameter pendukung yaitu kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas). Hasil penelitian pada kerapu hibrida (ikan kerapu cantang) dan parentalnya (ikan kerapu macan) setelah diinfeksi dengan bakteri V. vulnificus menunjukkan bahwa ikan kerapu parental lebih tahan terhadap serangan penyakit dalam hal ini yaitu bakteri V. vulnificus, dibandingkan dengan ikan hibridanya. Hal ini dapat diketahui melalui pengamatan hematologi dan persentase kelulushidupan pada ikan kerapu macan dan ikan kerapu cantang yang telah diinfeksi bakteri V. vulnificus. Hematologi ikan kerapu macan lebih tinggi dibanding ikan kerapu cantang, persentase kelulushidupan ikan kerapu macan juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ikan kerapu cantang