KARAKTERISASI KARAGINAN DARI Kappaphycus alvarezii DENGAN PELARUT BERBEDA

Pemanfaatan rumput laut di Indonesia dapat dioptimalkan dengan melakukan diversifikasi produk, salah satunya ialah karaginan. Karaginan telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti formulasi obat, kosmetik, pharmaceutical, industri makanan dan industri tekstil. Kuantitas dan kualitas karaginan yang diproduksi sangat dipengaruhi oleh metode ekstraksi dan pelarut yang digunakan. Karakterisasi pada produk karaginan perlu dilakukan untuk memenuhi standar tertentu sehingga produk karaginan tersebut dapat diterima oleh konsumen baik lokal maupun internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelarut yang dapat menghasilkan karaginan dari Kappaphycus alvarezii dengan karakteristik terbaik serta membandingkan karaginan hasil ekstraksi dengan standar internasional guna memperoleh karaginan yang terstandardisasi. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan pelarut yang berbeda yakni KOH 0,5 N, NaOH 0,5 N dan aquades. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan serta analisis deskriptif terhadap karaginan komersial maupun standar karaginan dari FAO, FCC dan Marine Science Co., Ltd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang dapat menghasilkan kappa-karaginan dari K. alvarezii dengan karakteristik terbaik ialah larutan NaOH 0,5 N. Kappa-karaginan tersebut telah mampu memenuhi standar FAO, FCC dan Marine Science Co., Ltd. untuk parameter gel strength, viskositas, kadar sulfat dan kadar abu. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai karakterisasi karaginan mencakup uji mikrobiologi serta uji daya simpan karaginan