Keanekaragaman jenis katak dan kodok di Kawasan Universitas Bengkulu

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari berbagai macam flora dan fauna yang terdapat di dalamnya. Hutan Indonesia termasuk ketiga terbesar dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan tropik Indonesia tercatat hampir 60% dari jumlah hutan tropik di Asia Tenggara dan 10% dari hutan tropik dunia. Hutan Indonesia merupakan Perjumpaan di bagi 12% jenis mamalia 25% jenis ikan , 175 Burung dan 16% amfibi dan reptil secara global. Tujuan Penelitian tentang keanekaragaman jenis katak dan kodok di Kawsan Universitas Bengkulu ini untuk Mengetahui keanekaragaman jenis katak dan kodok di kawasan Universitas Bengkulu dan mengetahui jenis katak dan kodok di kawasan Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan metode Visual Encounter Survey (VES). Metode VES adalah teknik/metode yang cukup mudah digunakan pada penelitian amfibi dan reptil (herpetofauna), yaitu pengamatan yang mengunakan waktu sebagai acuan dan teknis di lapangannya dengan pengamatan secara langsung di lapangan namun dibatasi oleh waktu. Metode ini dilakukan dengan cara menyusuri berbagai areal yang ditentukan dan mendata jenis yang ditemukan serta keadaan daerah tempat jenis tersebut ditemukan. Hasil dari penelitian mengenai keanekaragaman jenis katak dan kodok di kawsan Universitas Bengkulu diperoleh yaitu Kekayaan jenis katak dan kodok dijumpai pada perairan dan daratan kawasan Universitas Bnegkulu yaitu sebanyak 159 individu dari 7 jenis yang masuk kedalam 6 genus dan 4 famili. Keragaman jenis katak dan kodok yang dijumpai pada perairan dan daratan di kawasan Universitas Bengkulu yaitu H‟ 1,299 pada perairan dan H‟ 1,838 pada daratan