Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasam Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi Moutong

Indonesia menduduki peringkat ke empat negara-negara yang kaya akan jenis burung dan menduduki peringkat pertama di dunia berdasarkan jumlah jenis burung endemik. Di Indonesia dijumpai 1.539 jenis burung atau 17 dari jumlah seluruh jenis burung di dunia yang berjumlah 9.052 jenis dan 381 jenis atau 4% merupakan jenis endemik yang secara alami hanya dijumpai di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode transek jalur yaitu suatu metode yang digunakan di mana pengamat berjalan dengan mengikuti arah dan letak garis tengah transek secara perlahan-lahan sekaligus mencatat semua jenis burung yang dijumpai. Dalam pencatatan ini selain dilakukan terhadap jenis juga dicatat pula jumlah individu dari setiap jenis yang berhasil ditemukan.Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada burung di Cagar Alam Pangi Binangga yaitu pada habitat hutan primer memiliki jenisburung dengan indeks keanekaragaman yang tinggi yaitu pada burung walet polos (Collacalia fanycorensis), burung madu hitam (Nectarinia aspasia), Kacamata laut (Zosterops chloris),  dan tepekong jambul (Hemiprocne longipennis) memilikiindekskeanekaragamanjenis yang sama dan paling besaryaitu 0,22. Sedangkan yang paling kecilyaitu raja udang meninting (Alcedo meninting), uncal ambon (Macropygia amboniensis), dan srigunting jambul rambut (Dicrurus hottentotus) yaitu 0,087. Sedangkan pada habitat hutan sekunder yang memiliki jenisburung dengan indeks keanekaragaman yang tinggi yaitu pada burung kacamata dahi hitam dengan indekskeanekaragamanjenis yangpaling besaryaitu 0,23. Sedangkan yang paling kecilyaitu raja udang meninting (Alcedo meninting), elang ular sulawesi (Spilornis rufypectus), cekakak sungai (Halcyon chloris), bubut sulawesi (Centropus celebensis), cabai panggul kuning (Dicaeum aureolimbatum), delimukan zamrud (Chalchophaps indica) dan burung madu sepah raja (Aethopyga siparaja) memiliki indeks keanekaragaman yang sama yaitu 0,094