A STUDY OF GREETINGS AND POLITENESS IN ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS’ EMAILS TO THEIR LECTURERS

Penelitian ini mengkaji tentang sapaan (greeting) yang digunakan di dalam surel berbahasa Inggris yang dikirimkan mahasiswa ke dosen jurusan Sastra Inggris di Universitas Andalas. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan bentuk-bentuk sapaan dan bagaimana sapaan tersebut mengindikasikan kesantunan. Data penelitian diambil dari sapaan yang terdapat dalam 60 surel mahasiswa. Data tersebut dianalisis secara kualitatif dengan teori komponen sapaan dari Laver (1981) dan teori strategi kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Penelitian ini menemukan bahwa ada tiga variasi komponen,yaitu (1) frasa formulaic, (2) frasa formulaik + kata sapa, dan (3) frasa formulaik + kata sapa + percakapan kecil yang mana variasi yang paling dominan digunakan adalah kombinasi frasa formulaik + kata sapa (86.7%). Tiap-tiap komponen sapaan berkaitan dengan strategi kesantunan. Frasa formulaik yang paling banyak digunakan adalah salam Islam yang merupakan kesopanan positif, kata sapa yang paling banyak digunakan adalah sir yang merupakan kesopanan negatif, dan percakapan kecil yang paling banyak digunakan adalah ucapan doa yang merupakan kesantunan positif. Kesantunan positif menunjukan adanya usaha untuk menjaga dan memperpendek jarak sosial antara mahasiswa dan dosen. Sedangkan kesantunan negatif digunakan untuk menunjukan rasa hormat kepada dosen yang mana mahasiswa lebih memiliki status sosial atau kuasa yang lebih rendah dalam ruang lingkup akademis. Penggunaan kesantunan di dalam ungkapan sapaan menunjukan adanya hubungan sosial antara mahasiswa dan dosen berdasarkan status atau kuasa tak seimbang dan jarak sosial yang jauh. Pengaruh dari budaya dan bahasa pertama juga sangat berpengaruh dalam pemilihan sapaan