PENGARUH LAMA DAN SUHU PENYIMPANAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides Penz. SECARA IN VITRO

Penelitian tentang “Pengaruh Lama dan Suhu Penyimpanan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Jamur Colletotrichum gloeosporioides Penz. secara In Vitro” telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak rimpang kunyit masih memiliki aktivitas sebagai antifungi yang baik setelah disimpan dalam lama dan suhu penyimpanan tertentu. Ekstrak rimpang kunyit terlebih dahulu disimpan dalam lama dan suhu yang telah ditentukan yaitu selama 0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, dan 35 hari pada suhu kamar (24±2=616;C) dan suhu dingin (10±2oC). Kontrol akuades dan DMSO 1% sebagai kontrol negatif dan kontrol Dithane-M 45 0,2% (mengandung mancozeb 80%) sebagai kontrol positif. Konsentrasi ekstrak rimpang kunyit yang digunakan 0,04%. Pengukuran diameter pertumbuhan miselium dilakukan setelah diinkubasi selama ±7 hari. Hasilnya dianalisis dengan uji Friedman dan dilanjutkan uji Dunnett. Hasil penelitian memperlihatkan ekstrak rimpang kunyit dengan lama dan suhu penyimpanan yang berbeda berpengaruh signifikan terhadap penghambatan pertumbuhan jamur C. gloeosporioides Penz. Penyimpanan ekstrak rimpang kunyit pada suhu dingin memiliki daya hambat jamur C. gloeosporioides Penz. lebih besar dibandingkan ekstrak rimpang kunyit pada suhu kamar. Penyimpanan selama 35 hari pada suhu kamar dan suhu dingin masih direkomendasikan untuk penyimpanan ekstrak sebagai biofungisida