PSYCHOTHERAPY: A COMPARISON OF ABU ZAYD AL-BALKHI AND CBT

ABSTRACT   Mental health problems are still prominent topics in the last few decades, and Indonesia is no exception. Based on the view of WHO, a healthy mental condition is a state in which individuals are able to realize and optimize their potentials, are able to cope with the pressures of life, study and work well, and contribute to society. Promotion of the importance of mental health and its treatment has been abundant, but psychotherapy with a religious approach has not received much attention. This study reviews the thoughts of Abu Zayd Al-Balkhi as a pioneer in cognitive therapy, positive psychology, and its relation to the development of cognitive behavioral therapy (CBT) which was first developed by Aaron T. Beck and further developed in the era of modern psychology. There are several similarities in Al-Balkhi's thoughts and the concept of CBT, including views on depression, its symptoms and treatment, as well as the importance of cultivating positive and rational thoughts in treating patients with psychological disorders. The difference between the two lies in the perspective of religiosity instilled by Al-Balkhi, that faith is important in observing worldly problems, and the awareness that true happiness lies in the hereafter. In addition, CBT has undergone significant development both in terms of the disciplinary aspects of psychology and its application in people's lives. The results of this qualitative study are expected to provide an alternative psychotherapy in dealing with mental health problems for Muslim communities     ABSTRAK   Masalah kesehatan mental masih menjadi topik yang mengemuka dalam beberapa dasawarsa terakhir, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan pandangan WHO, kondisi mental yang sehat merupakan keadaan di mana individu mampu menyadari dan mengoptimalkan potensi yang ia miliki, mampu menanggulangi tekanan hidup, belajar dan bekerja dengan baik, dan berkontribusi kepada masyarakatnya. Promosi tentang pentingnya kesehatan mental dan penanganan kesehatan mental sudah marak dilakukan, namun belum banyak psikoterapi dengan pendekatan agama. Penelitian ini mengulas pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi sebagai pionir dalam terapi kognitif, psikologi positif, serta kaitannya dengan perkembangan terapi perilaku kognitif  (CBT) yang digagas oleh Aaron T. Beck dan berkembang di era psikologi modern. Setidaknya terdapat beberapa kesamaan dalam pemikiran Al-Balkhi dan konsep CBT, di antaranya pandangan mengenai depresi, gejala dan penanganannya, serta mengenai pentingnya penanaman pikiran positif dan rasional dalam menangani pasien yang mengalami gangguan psikologis. Adapun perbedaannya, terletak pada perspektif religiusitas yang ditanamkan oleh Al-Balkhi, bahwa keimanan menjadi hal yang penting dalam memandang masalah di dunia, dan kesadaran bahwa kebahagiaan hakiki ada di akhirat. Selain itu, CBT memiliki perkembangan yang lebih signifikan baik dari aspek disiplin ilmu psikologi maupun penerapannya di tengah kehidupan masyarakat. Hasil dari studi kualitatif ini diharapkan dapat memberikan tawaran alternatif psikoterapi bagi masyarakat muslim dalam menangani masalah kesehatan mental.     &nbsp