The Role of Waqf and Overcoming the Economy due to the Covid-19 Pandemic Social in Indonesia

The research has found that one of the principles of waqf in Indonesia is to hold back the capital and give the results to people in need. Consequently, waqf has productive potential that needs to be developed dynamically. This is where the development of waqf financial technology is needed to facilitate the liquidity of online market players according to Sharia by bringing together demand and supply during the lockdown due to the pandemic. In Islamic law, saving Micro, small and Medium enterprises (MSMEs) that are threatened with bankruptcy due to the Covid-19 pandemic can be categorized as waqf recipients (mauquf 'alaih). The Indonesia government can optimize waqf both cash waqf schemes, productive and waqf linked sukut (record) to build waqf-based infrastructure such as Waqf Hospital (WH) specifically for Covid-19 victims, waqf Personal Protective Equipment (PPE), waqf masks, waqf polyclinics, Waqf Isolation Houses (WIH), procurement of waqf ventilators, waqf universities and others. Wakaf uang telah diakui dalam hukum positif Indoneisa melalui UU Nomor 41 Tahun 2004 dan PP Nomor 42 Tahun 2006 tentang Wakaf. wakaf uang dapat diberdayakan sebagai salah satu instrumen dalam membangun kehidupan social-ekonomi. Tulisan ini ingin mengelaborasi tentang implementasi wakaf uang di Indonsia baik peluang maupun tantangannya pasca lahirnya UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf. Jenis penelitian ini adalah penelitain Pustaka dengan pendekatan kualitatif.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wakaf uang di Indonesia memiliki peluang yang sangat signifikan untuk dikembangkan, diantaranya: pertama, wakaf uang dapat persetujuan dari penguasa berupa UU, PP, dan PMA. Kedua, dalil-dalil wakaf uang bersifat zanni yang dapat dikembangkan sesuai dengan peradaban manusia. Ketiga, wakaf uang sebagai potensi ekonomi umat Islam yang belum maksimal dikembangkan. Keempat, wakaf uang mudah dilakukan oleh siapapun tidak perlu kaya. Namun, faktanya sejak diundangkan hingga sekarang ini wakaf uang belum diterapkan secara maksimal, karena adanya  tantangan, yaitu menguatnya mazhab Syafi’i (Syafi’iyah minded), belum memahami fiqh wakaf yang sebenarnya, nazhir  tidak profesional, dan problem birokrasi yang sangat sulit. Kata Kunci: Peluang,  Tantangan,  Wakaf Uang,  Undang-Undan