ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE DI KABUPATEN BANYUASIN

Banyuasin is a regency with the largest rice field area in South Sumatra. Yet, there are several problems in marketing rice, namely the low price received by farmers, price fluctuations, and lack of market information. This research aimed to analyze the efficiency of rice marketing in Banyuasin Regency. Sampling method in this research used snowball sampling. Data analysis of rice marketing efficiency used the structure, conduct, and Performance (SCP) approach. The results of the analysis showed that there were five marketing channels for rice in Banyuasin Regency. The market structure formed was an oligopsony market structure. Market performance is evaluated by calculating margins, farmer's share, and the ratio of profits and marketing costs where each channel has a different value. The most efficient marketing channel is marketing channel two which has a lowest marketing margin of Rp. 2.500 with a fairly high farmer's share value of 75 percent, and the highest profit and cost ratio value is 1,26. Rice farmers were expected to be able to take advantage of farmer groups in marketing their products. This can help farmers market their products more efficiently. In marketing rice, farmers are also suggested to process their products into rice. Therefore, the profits received by farmers can increase.Kabupaten Banyuasin merupakan kabupaten yang memiliki luas lahan sawah terbesar di Sumatera Selatan, namun terdapat beberapa masalah dalam pemasaran beras yaitu rendahnya harga yang diterima oleh perani, fluktuasi harga dan kurangnya informasi pasar. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis efisiensi pemasaran beras di Kabupaten Banyuasin. Penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan Snowball Sampling. Data analisis efisiensi pemasaran beras dilakukan dengan pendekatan Structure, conduct, dan Performance (SCP). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 5 saluran pemasaran beras di Kabupaten Banyuasin. Struktur pasar yang terbentuk merupakan struktur pasar oligopoli. Kinerja pasar yaitu dengan menghitung marjin, farmer’s share, dan rasio keuntungan dan biaya pemasaran dimana masing-masing saluran memiliki nilai yang berbeda. Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran 2 dimana memiliki marjin pemasaran yang rendah, nilai farmer’s share cukup tinggi, dan memiliki nilai rasio keuntungan dan biaya tertinggi. Petani diharapkan padi mampu memanfaatkan kelompok-kelompok petani dalam memasarkan produknya, hal ini dapat membantu petani dalam memasarkan produknya agar lebih efisien. Dalam pemasaran beras, petani juga disarankan untuk mengolah dahulu produknya menjadi beras agar keuntungan yang diterima oleh petani dapat meningkat