Strategi manajemen Media Manglé: Studi deskriptif pada Majalah Manglé dalam mempertahankan eksistensinya sebagai majalah Bahasa Sunda

Masyarakat Jawa Barat saat ini sudah banyak yang mengesampingkan kebudayaan Sunda salah satunya penggunaan bahasa Sunda. Dalam melestarikan kebudayaan Sunda, pers lokal atau majalah Sunda turut bertanggungjawab membangung jati diri masyarakat. Disamping itu, majalah Sunda harus bisa bertahan ditengah era modern dan persaingan media nasional. Sehingga dibutuhkan strategi manajemen untuk mempertahankan eksistensi majalah Sunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi manajemen media Manglé dalam mempertahankan eksistensinya sebagai majalah bahasa Sunda. Strategi manajemen media ini terbagi menjadi empat yaitu bidang redaksi, bagian iklan, bagian percetakan, dan bidang pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif dengan menggunakan konsep 6P yaitu Penelitian, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan, dan Penilaian yang dikemukakan oleh A.M. Hoeta Soehoet. Metode deskriptif dianggap tepat untuk penelitian ini karena peneliti berusaha menggambarkan bagaimana strategi manajemen media Manglé dalam mempertahankan eksistennya sebagai majalah bahasa Sunda. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan strategi manajemen dalam bidang redaksi adalah menentukan isi majalah sesuai dengan tujuan Manglé yaitu hiburan yang mengiblat ke budaya. Sedangkan strategi manajemen dalam bagian iklan adalah melakukan pendekatan emosional melalui cara silaturahmi untuk mendapatkan sumber iklan. Adapun strategi manajemen dalam bagian percetakan adalah mempertahakan ciri khas cover Manglé yaitu seorang perempuan dan halaman isi Manglé yang selalu hitam putih. Strategi manajemen dalam bidang pemasaran adalah dengan mendistribusikan majalah Manglé ke lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Dengan menjalankan strategi manajemen media tersebut, majalah Manglé bisa mempertahankan eksistensinya sebagai satu-satunya majalah bahasa Sunda yang masih bertahan sejak 60 tahun lalu sampai saat ini