Muhammad Bin Abdul Wahab : Akar Seruan Islam murni Gerakan Salafi Di Indonesia

Salafi is an Islamic reform movement that claims to be a group that follows pure Islamic teachings such as salafu al-shalih. This group is referred to as Wahhabis by other groups, because this group is attributed to its founder, Muhammad bin Abdul Wahab. Of course, between followers and founders more or less have a correlation between the two in various aspects. The purpose of this study will examine how the correlation is using qualitative research, especially using library instruments and observation. Starting from his teachings, to his method of preaching. Furthermore, the data collected will be analyzed using a phenomenological and philosophical approach. Looking at previous studies that discussed only the correlation of teachings, and had not touched the realm of da'wah methods explicitly. Thus, efforts to correlate to the level of the method of preaching came to the fore. The results of this study conclude that the da'wah launched by the salafi movement is correlated with the doctrine of its founder, namely calling for pure Islam that returns to the Al-Qur'an and al-Sunnah. Not only that, the method of preaching was the same, namely through something that was very influential in their respective eras. If Muhammad bin Abdul Wahhab went through the leaders, then the salafi movement in Indonesia today is through social media which can be seen by many people.  Salafi merupakan gerakan pembaharu islam yang mengaku sebagai kelompok yang mengikuti ajaran islam murni seperti salafu al-sholih. Kaum ini disebut sebagai wahabi oleh kelompok lain, karena menisbatkan kelompok ini kepada pendirinya yaitu Muhammad bin Abdul Wahab. Tentunya antara pengikut dan pendiri sedikit banyak memiliki korelasi diantara keduanya dalam berbagai aspek. Tujuan penelitian ini akan meneliti bagaimana korelasi tersebut menggunakan penelitian kualitatif, terkhusus menggunakan intrumen kepustakaan dan observasi. Mulai dari ajarannya, sampai metode dakwahnya. Selanjutnya, data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan pendekatan fenomenologi dan filosofis. Melihat penelitian sebelumnya yang membahas hanya tentang korelasi ajaran saja, dan belum sampai menyentuh ranah metode dakwah secara eksplisit. Maka, upaya mengkorelasikan sampai pada taraf metode dakwahnya mengemuka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dakwah yang dilancarkan oleh gerakan salafi itu berkorelasi dengan doktrin pendirinya, yaitu menyerukan islam murni yang kembali kepada Al-Qur’an dan al-Sunnah. Tak hanya itu, metode dakwahnya pun sama, yaitu melalui sesuatu yang sangat berpengaruh di zamannya masing-masing. Jika Muhammad bin Abdul Wahhab melalui para pemimpin, maka gerakan salafi di Indonesia di zaman sekarang melalui media sosial yang dapat dilihat oleh banyak orang