IMPLEMENTASI BUDAYA RELIGIUS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK KELAS IV DI SDN TUNGKULREJO

The purpose of this study is to determine how religious culture is implemented in the process of developing responsible character in fourth grade students at SDN Tungkulrejo. More specifically, this study will focus on implementation, the role that teachers, parents, and society play, as well as the outcomes of religious culture implementation. In this particular piece of research, a qualitative descriptive approach is used. The key information for the research came from the school's administrator, two teachers, three parents, and three students in the fourth grade at SDN Tungkulrejo. Documentation, in-depth interviews, and observation were the primary modes of data collection used to compile the techniques for data collection. The application of religious culture in the formation of a responsible character in the student participants has begun to take shape, which can be determined as one of the conclusions of this study from the data that was obtained after it had been examined. When it comes to implementing aspects of religious culture, however, both instructors and students continue to confront a number of obstacles.Berkonsentrasi pada kegiatan, persuasi guru, masyarakat pada umumnya, dan hasil dari praktik keagamaan, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana praktik keagamaan diimplementasikan pada anak-anak yang terdaftar di kelas IV di SDN Tungkulrejo. Dalam penelitian ini, pendekatan-pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data. Kepala sekolah, dua guru, tiga tutor, dan tiga siswa kelas IV SDN Tungkulrejo menjadi subyek wawancara yang telah dirangkum. Observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam adalah tiga metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data, dan dilanjutkan dengan analisis. Menurut statistik yang tersedia saat ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan budaya terus berkembang sejak awal pembiasaan, meskipun terdapat banyak guru dan penganut ajaran agama. Hal ini dapat disimpulkan dari fakta bahwa statistik saat ini tersedia. Misalnya, peserta dalam kegiatan keagamaan yang tidak disiplin akibat kurangnya campur tangan guru mereka selama kegiatan tersebut adalah contohnya