Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Tegalega

Dillem Wilis Agroedutourism has only collaborated with several parties but not directly with the community. Therefore, based on the priority of the problems, it is necessary to innovate towards internet-based online information to increase the expansion of marketing information for Dillem Willis Trenggalek Agrotourism. The hope is that Dillem Wilis Agrotourism can be known by the wider community. With this website, it can provide insight to the people of Trenggalek and outside the city that the Dillem Wilis plantation in Trenggalek Regency has an agro-edutourism tourism destination based on dairy cows and coffee which is suitable for use as educational facilities, namely the Science Techno Park and the Agricultural Technology Park. The steps taken include maximizing the use of the website, expanding marketing information and providing information on sales of coffee and dairy products on the website to increase visitors and turnover. The result of this service is that Dillem Wilis members have editing and marketing skills for websites. Members of Dillem Wilis are also starting to be able to use the website as a marketing medium for selling coffee and milk. Consumers make purchases from a website page that is connected to Dillem Wilis' WhatsApp, members prepare orders, then send them to the consumer's address. This strategy is efficient in increasing marketing information to Dillem Wilis. Keywords— Agrotourism, Dillem wilis, Website, TrainingDesa Tegalega merupakan suatu desa yang terletak di Kabupaten Karawang. Berdasarkan kondisi obyektif yang ditemukan oleh penulis pada saat pelaksanaan KKN Universitas Singaperbangsa Karawang tahun 2022 yaitu permasalahan terkait pemberdayaan potensi desa. Hal itu disebabkan oleh kurangnya Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan wawasan dan pengetahuan serta rasa bertanggung jawab yang diimbangi kegiatan gotong royong masyarakat setempat. Seharusnya pemberdayaan potensi desa dapat dilakukan secara maksimal sehingga bisa menjadi penunjang perekonomian masyarakatnya agar lebih baik kedepannya, karena dengan terciptanya destinasi wisata desa maka terbuka pula sektor usaha lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif deskriptif. Di dalam motode ini sebisa mungkin menggambarkan objek yang ada dilapangan, sehingga semaksimal mungkin dapat memanifestasikan mengenai pemberdayaan masyarakat dalam sektor ekonomi. Teknis pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui kegiatan observasi dan wawancara secara langsung terhadap desa Tegalega sehingga data yang diperoleh merupakan data primer yang langsung diperoleh pemerintahan desa setempat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurang maksimalnya pemberdayaan ekonomi masyarakat pada sektor pariwisata seperti Wisata Lembah Duhur tahun 2018 dan Wisata Pokdarwis tahun 2022 dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat antara lain : 1. Kurangnya Sumber Daya Manusia; 2. Anggaran yang tidak memadai; 3. Sarana dan Prasarana yang kurang menunjang