Ground Water Level as an Indicator of Fire in Tanjung Jabung Timur, Jambi Province

Kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi perbincangan masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Faktor yang mempengaruhi kebakaran di lahan gambut antara lain: tinggi muka air, hotspot, dan curah hujan. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove beberapa tahun ini telah membuat alat dalam bentuk sensor Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (SIPALAGA) dengan tujuan pengukuran tinggi muka air. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk (1) menganalisis hubungan tinggi muka air dengan hotspot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta (2) menganalisis tinggi muka air dengan curah hujan. Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki distribusi hotspot periode Januari 2019 – Desember 2021 senilai 916 titik panas (hotspot). Hasil uji korelasi hubungan hotspot dengan tinggi muka air memperoleh nilai korelasi sedang dengan nilai -0.408 dan P-Value 0.001, hal tersebut menunjukkan bahwa hotspot dengan tinggi muka air mempunyai hubungan negatif, yang artinya tinggi nilai hotspot akan diikuti bersama-sama dengan turunnya nilai tinggi muka air. Adapun untuk korelasi tinggi muka air dengan curah hujan mendapatkan nilai korelasi tinggi dengan nilai 0.705 dengan nilai P-Value sebesar 0.001 dan memiliki notasi positif, yang artinya tingginya jumlah curah hujan akan diikuti Bersama tingginya nilai tinggi muka air.Forest and land fires become one of the environmental issues every year, that are discussed by the community, both at local, national, and international levels. Factors that affect fires on peatlands include water level, hotspots, and rainfall.  Peatland and Mangrove Restoration Agency for the past few years have made a tool in the form of a Peatland Water Monitoring System (SIPALAGA) sensor with the aim of measuring water level. The purpose of this study is to (1) analyze the relationship between water level and hotspots as an indicator of forest and land fires, and (2) analyze water level with rainfall. Tanjung Jabung Timur Regency has a hotspot distribution for the period January 2019 – December 2021 worth 916 hotspots. The results of the correlation test of the hotspot relationship with water level obtained a moderate correlation value with a value of -0.408 and  P-Value of 0.001, it shows that hotspots with high water levels have a negative relationship, which means that high hotspot values ​​will be followed together with a decrease in high values. water face. As for the correlation of water level with rainfall, it gets a high correlation value with a value of 0.705 with a P-Value of 0.001 and has a positive notation, which means that a high amount of rainfall will be followed by a high water level value