Artikel ini membahas tentang wawancara (dengan), tulisan, dan karya sastra oleh para penulis wanita migran di Australia yang berasal dari negara-negara di Asia Tenggara. Tulisan ini meneliti kehidupan para penulis ketika tinggal di Australia, yang memiliki perbedaan budaya, sosial dan politik dengan negara asli mereka. Menggunakan gagasan cultural identity and diaspora dari Stuart Hall dan conditional hospitality dari Jaques Derrida, artikel ini mengungkap peran penting penulis migran dalam menjembatani perbedaan antara budaya timur dan barat. Analisis artikel menunjukkan bahwa identitas budaya mereka berubah untuk memperkecil jarak perbedaan dan proses perubahan ini terwujud dalam tulisan mereka