Edukasi Online Menurunkan Nyeri Dismenore di Masa Pandemi Covid-19

During menstruation, young women sometimes experience menstrual pain which is called dysmenorrhea. Dysmenorrhea can be fatal if not handled properly because it can interfere with daily activities. With the Covid-19 outbreak, the prevalence of dysmenorrhea in female adolescents in Sleman Regency has increased, causing discomfort and anxiety. Based on the results of a survey that was conducted in June-August 2020 in Sleman Regency, as many as 254 young women had experienced menstruation and it was found 186 young women (73,22%) experienced dysmenorrhea. This study aims to determine the effect of online education on reducing dysmenorrhea pain in female adolescents in Sleman Regency in 2020. This study used a Quasy experimental method. The sample used 142 young women and was divided into 2 groups with a simple random sampling technique. Statistical test using the Mann-Whitney test. The results of this study showed a decrease in dysmenorrhea pain in young women who had been given online education by four-level, while those without education decreased by one level. The results of the study show the difference between providing online education with those without education on the reduction of dysmenorrhea pain on the first-month p-value 0,000 < α= 0,05 and on the second month p-value 0,000 < α= 0,05 in Sleman Regency in 2020. It is hoped that young women can provide treatment for dysmenorrhea pain reduction with online knowledge has been obtained.Remaja putri pada saat menstruasi terkadang mengalami nyeri menstruasi yang disebut dismenore. Dismenore dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik, karena dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Dengan adanya wabah Covid-19 ini menyebabkan meningkatnya prevalensi dismenore pada remaja putri di Kabupaten Sleman sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan berlebih. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2020 di Kabupaten Sleman, secara random sebanyak 254 remaja putri telah mengalami menstuasi dan didapatkan 186 remaja putri (73,22%) yang mengalami dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi online terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri di Kabupaten Sleman Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment. Sampel yang digunakan yang diambil secara random dengan menyebarkan google form melalui whatsApp dan bagi remaja putri yang berdomisili di sleman dapat mengisi kuisioner tersebut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 142 yang terbagi dalam 2 kelompok dengan teknik pengambilan sampel randomisasi sederhana (simple randomization) dilakukan pengukuran selama 2 kali. Uji statistik dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukan terjadi penurunan nyeri dismenore pada remaja putri yang telah diberikan edukasi online sebesar empat tingkat sedangkan yang tanpa edukasi penurunannya sebesar satu tingkat. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara pemberian edukasi online dengan yang tanpa edukasi terhadap penurunan nyeri dismenore pada bulan pertama yaitu p-value 0,000 < α= 0,05 dan pada bulan kedua yaitu p-value 0,000 < α= 0,05 di Kabupaten Sleman Tahun 2020. Diharapkan remaja putri dapat memberikan penanganan untuk penurunan nyeri dismenore dengan pengetahuan online yang telah didapatkan