KONFLIK INDONESIA BELANDA TERHADAP PREBUTAN KEKUASAAN IRIAN BARAT

The conflict between Indonesia and the Netherlands over the seizure of West Irian occurred in 1949. This problem occurred due to the abundant mining wealth in West Irian that would be exploited by the Dutch on the grounds that they wanted to disarm Japanese troops in Indonesia. By asking the UN for assistance, this problem will be resolved with the KMB agreement. Foreign countries like America also help politically and economically as well as help to finance military equipment and also help increase military troops. During the year the KMB agreement was signed, West Irian was not handed over to Indonesia. Then the Indonesian government at that time fought physically with the formation of TRIKORA, the New York Battle, and PAPERA.Konflik antara Indonesia dengan Belanda mengenai perebutan Irian Barat terjadi pada tahun 1949. Permasalahan ini terjadi akibat kekayaan tambang di Irian Barat yang melimpah akan dimanfaatkan oleh Belanda dengan alasan melucuti tentara-tentara Jepang yang masih ada di Indonesia. Dengan meminta bantuan kepada PBB, permasalahan ini akan diselesaikan dengan adanya kesepakatan KMB. Negara asing seperti Amerika juga membantu dalam segi politik dan ekonomi seperi halnya membantu untuk membiayai peralatan militer dan juga membantu penambahan pasukan militer. Selama setahun kesepakatan KMB ditandatangani, Irian Barat tidak di serahkan kepada Indonesia. Kemudian pemerintah Indonesia pada waktu itu melakukan perlawanan secara fisik dengan terbentuknya TRIKORA, Perjanian New York, dan PAPERA