Prevalence and Characteristics of Tubectomy Contraceptive Users in Bali from 2019-2020

Abstract                   Indonesia is the country with the largest population in Southeast Asia. The total population in Indonesia was recorded at 255.18 million, with a population growth rate of 3.33 million every year. This population growth has an impact on the economic development and welfare of the country. One of the efforts to suppress the increasing population is to use tubectomy contraception. This study aims to determine the characteristics of tubectomy contraceptive users in Bali in 2019-2020. The design of this research was descriptive cross-sectional. The inclusion criteria in this study were tubectomy contraceptive acceptors recorded in the medical records of the Sanjiwani Hospital in the range of 2019 to 2020. The exclusion criteria were incomplete medical record data. The results of this study found that the prevalence of tubectomy users at the Sanjiwani Hospital from January 2019 to September 2020 was 6.71%. Characteristics of the most users are 36-45 years old, as many as 32 people (65.3%), the highest number of children are 3 children, namely 22 people (44.8%), the highest education level was high school level, which is 24 people (49%), the most occupations are housewives as many as 32 people (65.3%), the most common type of tubectomy was postpartum tubectomy as many as 40 people (81.6%), and for insurance, the most is a Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) which is as many as 27 people (55,1%). This study concludes that the characteristics of the most contraceptive users are 36-45 years old, the highest number of children are 3 children, the highest education is senior high school, the majority are IRT, the most type of tubectomy contraception is postpartum, and the majority of insurance used is SKTM. Keywords : contraception, tubectomy, RSUD Sanjiwani, Bali    Abstrak [Prevalensi dan Karakteristik Pengguna Kontrasepsi Tubektomi di Bali Tahun 2019-2020] Indonesia menjadi negara dengan populasi penduduk terbanyak di Asia Tenggara. Jumlah penduduk di Indonesia tercatat sebesar 255,18 juta, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,33 juta setiap tahun. Pertumbuhan penduduk ini berdampak terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara. Salah satu upaya untuk menekan angka peningkatan jumlah penduduk ini adalah dengan menggunakan kontrasepsi tubektomi. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna kontrasepsi tubektomi di Bali pada tahun 2019-2020. Desain penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi tubektomi yang tercatat pada rekam medis RSUD Sanjiwani dalam rentang tahun 2019 hingga 2020. Adapun kriteria eksklusi berupa kurang lengkapnya data rekam medis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa prevalensi pengguna tubeketomi di RSUD Sanjiwani dari Januari 2019 hingga September 2020 adalah 6,71%. Karakteristik pengguna terbanyak adalah usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 32 orang (65,3%), jumlah anak terbanyak adalah 3 anak yaitu sebanyak 22 orang (44,8%), pendidikan terbanyak adalah tingkat SMA yaitu sebanyak 24 orang (49%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 32 orang (65,3%), jenis tubektomi tersering adalah tubektomi postpartum yaitu sebanyak 40 orang (81,6%), dan untuk asuransi yang terbanyak adalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yaitu sebanyak 27 orang (55,1%). Kesimpulan penelitian ini adalah karakteristik pengguna kontrasepsi terbanyak adalah usia 36–45 tahun, jumlah anak terbanyak adalah 3 anak, pendidikan terbanyak adalah SMA, mayoritas adalah IRT, jenis kontrasepsi tubektomi terbanyak adalah postpartum, dan mayoritas asuransi yang digunakan adalah SKTM. Kata kunci: kontrasepsi, tubektomi, RSUD Sanjiwani, Bal