Tugas Humas Untuk Meningkatkan Pengunjung Wisata Pendidikan dan Budaya Museum Perjuangan Jambi

Penilitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya minat pengunjung Museum Perjuangan khususnya pelajar di Kota Jambi. Kurang minatnya pengunjung terhadap museum menjadikan museum sepi. Kurangnya pemahaman terhadap arti, tugas dan fungsi museum. Kesan sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno menyebabkan museum dianggap hanya sebagai tempat yang kurang penting bagi kehidupan dan perkembangan bangsa, padahal museum mempunyai arti filosofis tinggi bagis kehidupan bernegara. Pendekatan penilitian yang penulis gunakan kualitatif deskriptif, untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, dengan menggunakan data primer dan data skunder sebagai jenis data dan sumber data yang diperoleh melalui Kepala Museum Perjuangan, Seksi bimbingan dan publikasi, dan penunjangnya. Penilitian ini mengguanakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan juga dokumenstasi. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan tiga analisis data yang berupa reduksi data, display data, dan verifikasi data. Ketekunan pengamatan, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat. Hasilnya penulis menemukan bahwa kurangnya pemahaman para pelajar Kota Jambi akan pentingnya museum, pelajar belum memahami arti, tugas dan fugsi museum. Belum terjalinnya kerjasama yang tetap antara museum dengan sekolah-sekolah, kerjasama yang dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja. Dengan kata lain belum adanya kerja sama yang terprogram secara berkesinambungan, penyebabnya adalah kurangnya informasi dan komunikasi, sehingga sekolah tidak mengetahui bahwa ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama antara museum dan sekolah dalam rangka kegiatan belajar mengajar dan kurangnya koordinasi antara museum dengan Dinas Pendidikan. Museum Perjuangan mempunyai program museum masuk sekolah untuk meningkatkan minat pengunjung museum perujuangan, dalam artin museum menjemput pengunjung dengan cara mengunjungi sekolah-sekolah. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan ceramah atau sosialisasi tentang arti, tugas, dan fungsi museum umtuk meningkatkan pemahaman para pelajar. Akhirnya penulis merekomendasikan agar pihak museum hendaknya lebih mudah dalam bekerjasama dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, agar lebih mudah dalam memeberikan materi ceramah kepada pelajar. Sering memberikan informasi terbaru tentang koleksi museum degan melakukan sosialisasi ke sokolah-sekolah agar sadar akan pentingnya sejarah benda-benda dahulu agar warisan budaya tidak hilang