Strategi Pencahayaan Buatan Dinamis pada Ruang Pamer Museum Etnobotani Indonesia

Museum Etnobotani Indonesia (MEI) merupakan museum bertemakan teknologi tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku-suku di Indonesia dari mulau jaman lampau hingga pemanfaatannya saat ini. Memiliki jenis koleksi yang sangat beragam, MEI menggunakan metode penyajian koleksi yang seragam, sehingga menimbulkan bias dan tidak tertonjolnya karakter dari masing-masing koleksi. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen berupa hubungan antara koleksi, pengamat dan perantaranya. Koleksi sebagai objek Koleksi pada museum ini dibagi menurut karakter koleksinya seperti bentukan (dua dimensi dan tiga dimensi) dan besarannya (besar, sedang dan kecil) yang bertujuan untuk menonjolkan masing-masing karakter agar pesan dari museum dapat tersampaikan. Pengamat dalam konteks penelitian ini adalah pengunjung museum yang akan menerima informasi. Kondisi fisik pengunjung seperti tinggi titik pengamatan, jarak pengamatan dan lokasi pengamat diperhitungkan sehingga masing-masing pengamat dengan kondisi fisik yang beragam dapat melakukan kegiatan pengamatan secara maksimal. Pencahayaan buatan dalam penelitian ini digunakan sebagai perantara penghubung antara pengamat dan objek koleksi. Pencahayaan diperhitungkan berdasarkan besaran cahaya yang direkomendasikan untuk objek koleksi, bentukan cahaya dan sudut cahaya dengan menggunakan alat bantu simulasi dijital DIALux 4.12. Untuk mencapai pengamatan, pencahayaan dan penyajian koleksi yang baik digunakanlah sistem bangunan pintar dengan persepsi kinerja elemen bangunan, pemikiran dinamis dan tindakan karakter komposisi. Hasil dari eksperimen pada penyajian koleksi, pengamatan dan pencahayaan buatan dinamis pada ruang pamer MEI didapatkan lima jenis penyajian koleksi berdasarkan bentukan dan besaran, tujuh jenis pencahayaan pada masing-masing jenis penyajian yang bergerak dinamis sesuai dengan tujuh jenis pengamat sesuai dengan titik ketinggian amatan